Sukses

Berteman dengan Mantan Kekasih, Mengapa Sulit Dilakukan?

Bukanlah tidak mungkin berteman dengan mantan kekasih. Namun, butuh kematangan untuk bisa melakukan hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Berteman dengan mantan kekasih bisa-bisa saja dilakukan tapi lebih banyak yang memilih untuk hidup sendiri-sendiri usai tak lagi bersama. Survei yang dilakukan aplikasi kencan online OkCupid mendapati sekitar 70 persen partisipan memilih tak lagi berteman usai putus hubungan asmara.

Bukanlah tidak mungkin berteman dengan mantan kekasih. Namun, butuh kematangan untuk bisa melakukan hal tersebut.

"Berteman dengan mantan kekasih membutuhkan kematangan emosi, komunikasi yang jelas, dan batasan yang baik," kata Christine Scott-Hudson, psikoterapis berlisensi yang spesialis dalam hubungan mengutip Bustle, Kamis, 15 Februari 2024.

“Mengubah bentuk hubungan (pasangan menjadi sahabat) bukan berarti kita mengubah isinya (cinta, nilai, dan rasa hormat),” lanjut Christine.

Bagaimana dengan Anda? Jika Anda merasa masih sulit berteman dengan mantan pacar, berikut tiga kemungkinan sulit berteman dengan mantan kekasih seperti disampaikan pakar:

1. Keterikatan Romantis Itu Kuat

Psikolog Anna Hiatt mengatakan bahwa saat lahir manusia membentuk keterikatan emosional dengan orangtua. Makin lama keterikatan antara orangtua dengan anak makin kuat. Nah, keterikatan anak dan orangtua sama terjadi ketika menjalin hubungan romantis.

"Itu sama kuatnya dengan keterikatan dengan orangtua," kata Anna.

Maka ketika hubungan dengan pasangan berakhir membuat Anda terus menyimpan perasaan cinta dan terus mencari meski sudah memutuskan untuk berteman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Luka Hati Masih Basah

Tak perlu terburu-buru untuk menjalin hubungan pertemanan dengan mantan kekasih. Menurut The Journal of Positive Psychology paling tidak butuh waktu tiga bulan bagi seseorang untuk melupakan mantan.

Hal ini tergantung pada lama hubungan dan seberapa terikat dengannya. Sehingga, ketika masih terlukan karena putus cinta, maka akan sulit berteman dengannya.

"Jadi, butuh waktu untuk pulih dulu," kata neuropsikolog yang memiliki spesialisasi membantu individu mengatasi masalah hubungan, Sanam Hafeez.

Bahkan, ketika hubungan putus dengan baik-baik, rasa perih akan hubungan yang putus bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

 

3 dari 4 halaman

3. Alasan Berteman Tidak Tepat

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships menemukan bahwa motivasi seseorang berteman dapat menentukan apakah dapat menjalin persahabatan yang sukses dengan mantan atau tidak.

Ada empat alasan utama seseorang memilih untuk tetap berteman: keamanan, alasan praktis, kesopanan, dan ketertarikan yang belum terselesaikan.

Orang-orang yang masih memiliki "perasaan romantis yang belum terselesaikan" cenderung tidak merasa aman dan bahagia dalam persahabatan dengan mantan mereka, demikian temuan studi tersebut.

Menurut para peneliti, orang-orang yang tetap berteman karena alasan sopan atau karena alasan praktis lebih mungkin berhasil dalam persahabatan mereka.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Masalah Tidak Langsung Berteman dengan Mantan Kekasih

Tidak ada salahnya ingin mempertahankan seseorang yang berarti bagi Anda dalam hidup Anda. Menurut Hafeez, orang yang bisa tetap berteman adalah mereka yang jujur pada diri sendiri tentang alasan hubungan tersebut tidak berhasil, hanya memiliki perasaan positif terhadap mantan, dan mungkin sudah move on ke orang lain.

Jika Anda memilih untuk tidak berteman dengan mantan, tidak masalah. Terkadang hal ini bisa menjadi lebih banyak masalah daripada manfaatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.