Sukses

Cerita Warga Jombang Kemoterapi dan Periksa Jantung Gratis Berkat Program JKN

Keberadaan Program JKN telah memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi setiap rakyat Indonesia sehingga dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Liputan6.com, Mojokerto Tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi setiap rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Manfaat Program JKN ini turut dirasakan oleh Dewi Aisyah (50), warga asal Jombang yang saat ini sedang menempuh rangkaian pengobatan kemoterapi di RS Gatoel Kota Mojokerto. Dewi mengatakan bahwa ia memanfaatkan Program JKN sejak merasakan keluhan pertamanya tahun lalu.

“Saya pertama kali pergi untuk diperiksa di Klinik Pratama Seger, Kabupaten Jombang pada Juni 2023, lalu ternyata harus menjalani pemeriksaan lanjutan. Bulan Agustus, saya pergi membawa rujukan ke RSUD Jombang, ternyata saya dinyatakan mengidap kanker payudara stadium dua. Kemudian saya dirujuk lagi ke RS Gatoel Kota Mojokerto untuk dikemoterapi. Alhamdulillah sekarang telah berangsur-angsur membaik. Saya memakai BPJS Kesehatan dengan menerima pelayanan Program JKN tersebut. Untuk pemeriksaan, pengobatan hingga operasi sampai dengan kemoterapi saat ini semuanya tanpa biaya alias gratis,” jelas Dewi.

Usai menjalani serangkaian pemeriksaan, operasi dan kemoterapi, Dewi mengungkapkan kesehatannya telah membaik. Meski demikian, saat ini dirinya secara berkala masih harus menjalani kemoterapi agar sel-sel kanker yang masih tertinggal di dalam tubuhnya bisa secepatnya hilang tanpa tersisa.

Secara umum, ia juga puas dengan pelayanan kesehatan maksimal yang telah diberikan para tenaga medis walaupun dirinya memanfaatkan jaminan Program JKN.

“Saya sebagai peserta JKN sangat dimudahkan saat berobat di rumah sakit. Saya mendapatkan penanganan kesehatan maksimal. Semua petugas kesehatan tidak memberikan perbedaan pelayanan untuk pasien JKN. Saya merasa nyaman dari awal perawatan hingga saat ini sudah kemoterapi yang ke empat,” ungkap Dewi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berobat ke Poli Jantung

Dewi juga menceritakan bahwa saat ini selain kemoterapi dirinya juga rutin menjalani pemeriksaan ke poli jantung. Akibat penyakit kanker yang ia derita, ia juga mengalami beberapa kendala pada jantungnya sehingga perlu pengobatan rutin. Lagi-lagi, ia memanfaatkan Program JKN untuk membayar biaya pengobatan jantungnya.

"Sudah 2 kali saya periksa ke poli jantung. Semua berjalan lancar dan tidak pernah dipungut biaya apapun. Layanan para tenaga medisnya juga bagus, cepat, dan profesional. Saya tidak terbayang kalau tidak menjadi peserta JKN, berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk penyakit saya ini,” tutur Dewi.

Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Dewi otomatis sudah didaftarkan menjadi peserta JKN kelas 1. Ia bersyukur mendapatkan fasilitas menjadi peserta JKN dari instansi tempat ia bekerja. Menurutnya, setiap orang membutuhkan Program JKN karena biaya kesehatan merupakan kepentingan semua orang yang harus diantisipasi sejak dini.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Jaminan Kesehatan

Dewi yakin tidak ada orang yang mau sakit seperti dirinya, tetapi tidak ada yang tahu masalah kesehatan yang bisa tiba-tiba menimpa setiap orang.

“Jadi penting bagi kita sadar untuk memiliki jaminan kesehatan untuk berjaga-jaga dan memberikan ketenangan akan penjaminan biaya saat terjadi risiko. Program JKN dari pemerintah ini sangat bermanfaat dan relatif tidak mahal, apalagi kalau dibandingkan dengan manfaat besar yang dapat kita terima. Seperti yang sudah saya alami sendiri, Program JKN dapat memberikan penjaminan biaya pengobatan penyakit kanker dan jantung yang tentunya tidak murah.

Secara khusus, dirinya mengucapkan berterima kasih kepada Program JKN dan juga kepada seluruh peserta JKN yang rutin membayar iuran.

"Saya paham Program JKN adalah sistem gotong royong, semoga yang selalu sehat iurannya dapat menjadi amal karena membantu yang sakit,” ujar Dewi.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.