Sukses

Tidak Ada Kasus Kanker Serviks pada Wanita Muda di Skotlandia yang Sudah Diimunisasi Vaksin HPV

Studi di Skotlandia menyebutkan vaksin HPV 'amat efektif' mencegah kanker serviks.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi di Skotlandia menunjukkan kabar baik tentang manfaat dari program imunisasi vaksin HPV di sana. Berdasarkan studi yang dilakukan di sana, tidak ditemukan kasus kanker serviks pada wanita muda yang sudah sudah mendapat lengkap imunisasi HPV saat berusia 12-13 tahun.

Dari temuan tersebut peneliti The Public Health Scotlandia (PHS) mengatakan bahwa vaksin HPV 'amat efektif' mencegah kanker serviks seperti dituliskan dalam Journal of the National Cancer Institute.

Program imunisasi HPV pada anak perempuan di Skotlandia sudah dimulai sejak 2008. Program ini dengan target sasaran anak perempuan kelas pertama SMP yang berkisar 12-13 tahun.

Di Skotlandia, kanker serviks kerap ditemukan pada wanita usia 25-35 tahun. Di sana, ada sekitar 300 wanita yang didiagnosis kanker serviks tiap tahunnya. Lalu, The Public Health Scotlandia (PHS)bersama Universities of Strathclyde and Edinburgh melakukan studi untuk melakukan skrining kanker serviks pada rentang usia itu.

Hasilnya sangat menggembirakan imana tidak ditemukan kasus kanker serviks pada wanita yang pertama kali mendapatkan dosis pertama vaksin HPV saat usia 12-13 tahun.

"Hal ini menunjukkan bawha vaksin HPV efektif terlihat dari tidak adanya kasus kanker serviks pada wanita yang pertama kali mendapatkan vaksin tersebut saat usia 12-13 tahun." kata konsultan PHS, Kirsty Roy mengutip BBC, Jumat (26/1/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kanker Serviks Bisa Menjadi Penyakit yang Langka

Kirsty pun yakin bila vaksinasi HPV ditambah dengan skrining regular rutin dilakukan, bukan tidak mungkin membuat kanker serviks menjadi penyakit langka.

“Vaksinasi terhadap HPV terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks, dan seiring dengan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini dan pengobatan, kanker serviks dapat menjadi penyakit langka,” kata Kirsty.

3 dari 4 halaman

Vaksin HPV

Vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama kanker serviks. Vaksin ini juga penting untuk diberikan pada anak-anak yang memasuki masa remaja, juga dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV.

Seperti halnya vaksinasi lainnya, vaksin HPV bekerja melindungi tubuh dari infeksi virus Human papillomavirus. Imunisasi ini menstimulasi tubuh untuk menghasilkan antibodi yang nantinya akan melawan HPV.

Pembuatannya pun menggunakan protein yang berada di permukaan virus. Protein tersebut dikembangkan dengan sel ragi dalam laboratorium. Ketika protein berhasil tumbuh, senyawa tersebut membentuk diri menyerupai virus HPV asli.

Walau begitu, protein ini tidak mengandung materi genetik sehingga tak dapat berkembang biak ataupun menimbulkan penyakit.

Efek samping yang paling umum setelah vaksinasi adalah reaksi lokal pada tempat injeksi, seperti nyeri, kemerahan, memar, dan bengkak. Selain itu, efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain demam, sinkop, sakit kepala, mual, myalgia, ruam, urtikaria, pusing, dan rasa lelah.

4 dari 4 halaman

Program Imunisasi Vaksin HPV di Indonesia

Indonesia pada 2023 sudah menjalankan program pemberian vaksin HPV.  Jika sebelumnya hanya delapan provinsi yang mendapatkan vaksin tersebut, kini 34 provinsi bisa mendapatkannya juga.

"Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Tahun ini diberikan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, 22 Mei 2023.

Pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini