Sukses

Ibu Menyusui Makan Sembarangan, Apa Bikin Kualitas ASI Turun?

Pola makan ibu menyusui yang sembarangan berpengaruh terhadap ASI atau tidak?

Liputan6.com, Jakarta Tak jarang Air Susu Ibu atau ASI kerap disalahkan lantaran disebut-sebut berpengaruh terhadap asupan makan si kecil. Dalam hal ini, kebutuhan nutrisi bayi dan balita kurang tercukupi, terlebih lagi jika si kecil sudah masuk masa MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Ahli Gizi Masyarakat Tan Shot Yen mengakui ada semacam pandangan di kalangan masyarakat yang 'menyalahkan ASI' tatkala melihat kebutuhan makan balita tidak optimal. Padahal, menurut Tan, ASI itu sebenarnya baik-baik saja.

Hanya saja, yang menjadi catatan penting adalah bagaimana pola makan ibunya. Apakah ibunya makan dengan baik atau sembarangan?

"Di daerah perang aja, ASI itu tetap yang terbaik, ASI tetap bermutu. Yang menjadi masalah adalah ketika bayi sudah makan. Misalnya, balita umur 1 tahun atau 9 bulan, dia sudah makan, yang jadi masalah adalah makanan ini (dianggap) kagak bener," terang dokter Tan saat sesi 'Webinar: Pendampingan dan Edukasi PMT Lokal untuk Puskesmas dan Posyandu' pada Jumat, 24 November 2023.

"Jangan salahkan ASI-nya, cek makannya (ibunya) kayak apa? Sebab, kalau orangtuanya makannya enggak bener, gimana cara dia bisa benerin makan anaknya?"

Anak Butuh Panutan

Dokter Tan mencontohkan, ibu makan seblak dan bapak makan mi goreng. Lantas, bagaimana dengan pemberian makan anak?

"Nah, terus anaknya dikasih makan apa coba? Kan anak butuh panutan atau contoh ya. Sekarang, kalau contohnya enggak bener ya anak dikasih makannya enggak bener. Tapi emang selalu begitu, yang disalahin adalah ASI-nya, padahal ASI-nya baik-baik saja," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makanan Penambah ASI Alami

Melansir laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada beberapa makanan penambah ASI yang alami, bergizi dan mudah didapatkan, antara lain:

1. Biji-bijian dan kacang-kacangan

Biji-bijian dan kacang-kacang seperti almond dan kenari mengandung fitoestrogen dan protein yang membantu meningkatkan produksi ASI.

Selain itu, mereka juga mengandung lemak sehat yang penting untuk perkembangan otak bayi.

2. Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli dan kangkung mengandung banyak zat besi dan kalsium dapat membantu meningkatkan produksi ASI serta mengandung vitamin C yang membantu penyerapan nutrisi.

Sayuran seperti daun katuk mengandung senyawa fitosterol yang dapat merangsang dan melancarkan produksi ASI serta daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI.

Kadar prolaktin yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat dan memperlancar produksi ASI.

 

3 dari 4 halaman

Alpukat dan Ikan

3. Alpukat

Buah Alpukat kaya akan lemak sehat termasuk lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak bayi dan membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI.

4. Ikan

Ikan merupakan sumber pangan kaya gizi dan memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menambah kuantitas dan kualitas ASI.

Sebagai contoh, satu porsi ikan salmon mengandung mineral, vitamin (B1, B3, B6, B12), protein, dan vitamin D. Kemudian asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan teri berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh ibu menyusui.

Ini bermanfaat sehingga membuat tubuh ibu lebih rileks dan mampu produksi ASI meningkat. 

5. Air Putih

Komposisi air dalam ASI dapat 90 persen. Kalau ibu menyusui tidak mengonsumsi cukup air putih akan memengaruhi produksi ASI. Mengonsumsi air putih yang cukup akan menjaga tubuh tetap terhidrasi yang membuat produksi ASI optimal.

 

4 dari 4 halaman

Makanan Tinggi Protein untuk Ibu Menyusui

Alih-alih memperbanyak konsumsi daun katuk untuk melancarkan ASI, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso lebih menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan tinggi protein.

Ini karena menurut Dr. Piprim, protein akan meningkatkan kadar nutrisi dalam ASI, khususnya membuat ASI cenderung tidak encer atau cair.

"Karena kalau sayurnya banyak tapi protein nya kurang maka ASI-nya akan encer," ujar Piprim pada Agustus 2022.

Makanan tinggi protein yang disarankan bisa berupa daging ayam, telur, daging, hingga kacang-kacangan.

Apalagi jika ibu menyusui mengonsumsi ikan, maka secara tidak langsung asupan DHA yang bisa meningkatkan kecerdasan, mineral, vitamin D, asam lemak omega-3 baik untuk pertumbuhan rambut bayi.

Sedangkan pada daging sapi, kandungan zat besinya bisa memenuhi nutrisi untuk bayi dan si ibu. Termasuk pada telur mengandung zat kolin yang berfungsi membuat daya ingat dan kecerdasan bayi semakin baik.

Meski begitu, Piprim tidak menampik sayuran daun katuk juga sama baiknya, karena mengandung steroid dan polifenol yang bisa meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI.

Namun yang dikonsumsi tidak hanya daun katuk, ibu menyusui juga harus konsumsi makanan bergizi seimbang, karbohidrat, serat buah dan sayur, protein, vitamin, mineral dan zat gizi mikro lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini