Sukses

Kadinkes Jabar: Masa Isolasi Pasien Mpox Bandung di RS 20 - 28 Hari

Pasien Mpox Bandung kondisi membaik dan stabil tapi tetap menjalani isolasi sekitar 20-28 hari. Saat ini pasien berada di RS Hasan Sadikin.

Liputan6.com, Bandung Pasien positif terinfeksi cacar air atau monkeypox (Mpox) asal Kota Bandung kondisinya terus membaik. Pasien yang kini tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) harus menjalani masa isolasi maksimal selama hampir sebulan.

"Informasi yang saya terima pasien positif Mpox di RS Hasan Sadikin sudah mulai membaik dan stabil kondisinya. Cuma harus dirawat 20 - 28 hari saja di ruang isolasi agar tidak menular ke yang lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi.

Vini menjelaskan perawatan isolasi ini ditujukan untuk menghentikan penularan penyakit Mpox antarmanusia. Lantaran medium penularan penyakit Mpox antarmanusia dapat melalui pernapasan, cairan ludah, kontak dengan cairan tubuh penderita seperti cairan saat berhubungan seksual atau sentuhan langsung dengan luka penderita.

"Ataupun kita memegang kemudian lupa tidak cuci tangan kena mata, mulut nah itu langsung tertular. Jadi cara penularannya yang banyak kita harus waspada," kata Vini di Bandung, pada Kamis, 2 Oktober 2023.

Mpox ditularkan oleh virus, maka kesembuhan pasien akan bergantung dengan daya tahan orang tersebut. 

"Monkeypox ini penyebabnya adalah virus yang sebetulnya sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang baik, hampir sama dengan cacar air. Hanya tadi pola penularannya itu lebih masif dibandingkan dengan cacar air, tapi kalau dibanding COVID itu jauh. Kalau COVID itu kalau kita baru berkontak sebentar terkenanya sangat besar dan merusak tubuh yang lain," ujar Vini lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gejala Mpox Demam Diikuti Bintik Merah

Gejala awal orang yang terinfeksi Mpox yaitu mengalami demam. Lalu, timbul bintik-bintik merah yang akan berisi cairan nanah. Gejala itu pula yang terjadi pada pasien positif terinfeksi Mpox yang dirawat di ruang isolasi RSHS itu. 

"Gejala awalnya demam namun ada penyakit lain yang menyertai. Timbul bintik merah kemudian berobat ke Puskesmas Pasir Layung tapi tidak ada perbaikan malahan tambah banyak dan berisi nanah," ucap Vini.

Lantaran tambah parah, Puskesmas Pasir Layung pada 23 Oktober 2023 merujuk pasien pria itu ke RSHS untuk dilakukan perawatan selanjutnya. Setelah pengambilan sampel dan mengirim ke laboratorium Kemenkes di Jakarta diketahui bahwa pria 36 tahun tersebut positif Mpox. 

3 dari 3 halaman

Pasien Mpox Bandung Tak Perlu Antivirus

Lantaran kondisi pasien Mpox Bandung tersebut terus membaik serta kondisi stabil maka perawatan bisa dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin saja. Hal ini seperti disampaikan Ketua Tim Penyakit Infeksi Menular Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Yovita Hartantri.

"Tidak semua kasus memerlukan obat antivirus. Kasus yang kami tangani saat ini tidak memberikan obat antivirus, karena kami melihat kondisinya stabil dengan lesi yang cukup banyak tapi tidak masuk kriteria yang berat. Dan juga tidak ada gangguan fungsi organ baik ginjal maupun liver," ujar Yovita pada 1 November 2023.

Pada penderita Mpox kondisi berat, bisa diberikan antivirus. Lalu, pada penderita lain yang juga dapat diberikan antivirus adalah mereka yang lokasi lesinya berada di tempat rentan, seperti di sekitar mata yang dapat menimbulkan kebutaan dan di tenggorokan yang bisa menutup jalan napas seperti disampaikan Yovita. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini