Sukses

Antisipasi Kasus Monkeypox atau Mpox, KKP Bandara Soetta Perketat Pengawasan Penumpang

Bandara Soetta melakukan pengawasan pada penumpang yang masuk dan keluar dengan melakukan pengamatan tanda dan gejala monkeypox atau Mpox.

Liputan6.com, Tangerang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memperketat pengawasan dan pemantauan kesehatan penumpang yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Kepala KKP Soetta Naning Nugrahini mengatakan upaya peningkatan pengetatan tersebut dilakukan usai ditemukannya kasus cacar monyet (monkeypox atau Mpox) di DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan Bandung oleh Kementerian Kesehatan RI pada baru-baru ini. Terlebih, penambahan kasus terus terjadi. 

"Setelah diumumkan oleh Kemenkes (terkait penambahan kasus cacar monyet). Kami lakukan langkah antisipasi, salah satunya melakukan pengawasan pada penumpang yang masuk dan keluar dari bandara Soetta dengan pengamatan tanda dan gejala," jelasnya.

Pengawasan pencegahan penyakit menular seperti cacar monyet ini akan sangat berbeda dengan pengawasan dari tahapan protokol COVID-19.

Petugas KKP akan memfokuskan pengecekan dari ciri-ciri fisik. Seperti bintik merah atau ruam pada kulit, sampai bintik seperti ada cairan di dalamnya, lalu disertai dengan demam.

Kemudian, petugas yang berada di Security Check Point mengharuskan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada penumpang, juga petugas yang berada di lapangan juga akan sekaligus melakukan screening terhadap gejala cacar monyet.

"Kita akan memberikan peningkatan kapasitas petugas dalam mengenali tanda dan gejala penyakit cacar monyet itu," kata Naning ditulis Kamis, 2 November 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jika Temukan Kasus Mpox di Soetta

Naning menyebut, jika ditemukan adanya penyakit menular pada penumpang maka KKP Bandara Soetta langsung melakukan komunikasi dan edukasi terhadap seluruh maskapai serta otoritas bandara lainnya sebagai kesiapsiagaan dalam menanganinya.

"Melakukan komunikasi dan edukasi tentang monkeypox di lingkungan bandara, dan kita meningkatkan kewaspadaan dengan menyurati maskapai, agar waspada THD penumpang tanda dan gejala," ungkapnya.

Meski sudah siaga, Naning mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan penumpang dengan gejala cacar monyet di Bandara Soetta di kedatangan dalam dan luar negeri.

3 dari 4 halaman

Update Kasus Monkeypox

Setelah satu kasus monkeypox atau Mpox di Agustus 2022, setahun setelahnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan kasus kedua di Tanah Air. Pada pertengahan Oktober 2023, Kemenkes mengonfirmasi hal tersebut.

Jumlah pasien Mpox terus naik dan naik, per 31 Oktoeber data menunjukkan bahwa tercatat sudah ada 27 kasus cacar monyet, termasuk kasus pertama di 2022.

Pada konfirmasi lanjutan, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menjabarkan sebaran 27 kasus cacar monyet di Indonesia berdasarkan domisili. Yakni:

- 22 orang di Jakarta

- 4 orang di Banten

- 1 orang di Bandung

4 dari 4 halaman

Ada yang Punya Riwayat HIV dan Sifilis

Dari total 27 kasus Mpox di Indonesia, 18 pasien di antaranya mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). Selain HIV, ada lima pasien lainnya mengidap sifilis, dan dua orang mengidap hipertensi atau darah tinggi.

Dari total kasus cacar monyet yang terdeteksi, penularan semua pasien melalui kontak seksual.

Sebanyak 42 persen dari total seluruh kasus didominasi usia 25 hingga 39 tahun. Sementara yang berusia 18 hingga 24 tahun tercatat lebih rendah, yakni sebanyak 12 persen.

"Seluruhnya menular melalui kontak seksual," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.