Sukses

Pilu, Anak-Anak Gaza Tulis Nama Mereka di Lengan Agar Mudah Dikenali Jika Tewas Terkena Serangan Israel

Anak-anak di Gaza menuliskan nama mereka di badan masing-masing sehingga mereka bisa diidentifikasi atau dikenal jika mereka terbunuh.

Liputan6.com, Jakarta Sekilas video sekumpulan anak-anak di Gaza, Palestina yang saling menuliskan nama masing-masing di lengan mereka terlihat seperti kegiatan yang menyenangkan.

Seperti anak-anak pada umumnya, mereka terlihat seperti anak-anak biasa yang suka mencoret-coret dinding hingga kulit temannya.

Namun, tidak seperti anak-anak di negara lain yang melakukan hal tersebut karena penasaran dan menyenangkan bagi mereka, anak-anak Gaza melakukan itu dengan alasan tersendiri.

“Anak-anak di Gaza menuliskan nama mereka di badan masing-masing sehingga mereka bisa diidentifikasi atau dikenal jika mereka terbunuh oleh serangan udara Israel,” tulis keterangan video yang diunggah di akun TikTok @ajplus dikutip Kamis (26/10/2023).

Tangan-tangan kecil itu menggenggam pulpen dan menuliskan nama mereka di lengan dengan bahasa Arab. Tak jarang anak yang lebih besar membantu anak lainnya menuliskan nama mereka di lengan masing-masing.

Dalam keterangan video, pengunggah juga menulis bahwa setidaknya ada 305 anak yang meninggal akibat serangan Israel dalam 24 jam.

Tak hanya dilakukan anak-anak, hal ini juga dilakukan para orangtua agar dapat mengenali jasad anaknya ketika mereka meninggal.

“Kami menerima beberapa kasus di mana orangtua menuliskan nama anak-anak mereka di kaki dan perut,” kata kepala unit gawat darurat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah, Dr Abdul Rahman Al Masri kepada CNN.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apapun Bisa Terjadi

Al Masri menambahkan, para orangtua khawatir akan sulit mengenali anak mereka jika buah hatinya meninggal.

“Karena apapun bisa terjadi. Orangtua khawatir tidak ada yang bisa mengidentifikasi anak-anak mereka.”

Dengan kata lain, anak-anak maupun orangtua di Gaza merasa bahwa mereka bisa meninggal atau terluka kapan saja.

Al Masri juga mengatakan, banyak anak-anak yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan terluka parah sehingga “Tidak mungkin untuk mengidentifikasi mereka, hanya melalui tulisan itulah mereka dapat diidentifikasi,” katanya.

Petugas rumah sakit lainnya mengatakan, “Apa yang kami perhatikan hari ini adalah banyak orangtua yang menuliskan nama anak-anak mereka di kaki mereka. Sehingga mereka dapat diidentifikasi setelah serangan udara dan jika mereka tersesat.”

3 dari 4 halaman

400 Anak Gaza Terbunuh atau Terluka Setiap Hari

Menurut Unicef, lebih dari 400 anak dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari sejak pemboman dimulai di Gaza.

Organisasi tersebut menekankan bahwa meningkatnya jumlah korban anak-anak di daerah tersebut merupakan “Noda yang semakin besar pada hati nurani kolektif kita.”

Sementara itu, pemerintah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan sedikitnya 80 orang tewas akibat serangan Israel semalam.

4 dari 4 halaman

Bantuan untuk Gaza

Sementara, para pemimpin militan dari Lebanon dan Palestina juga telah bertemu untuk membahas apa yang harus dilakukan aliansi mereka untuk mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza.

Delapan truk bantuan lainnya yang membawa makanan, air dan obat-obatan dari Mesir ke Gaza telah dikirimkan.

Melihat masuknya bantuan makanan hingga obat-obatan tersebut, Israel mengatakan Hamas sedang menimbun pasokan bahan bakar yang telah dikirimkan. Israel juga mengatakan mereka telah menghentikan pasokan bahan bakar baru yang mencapai Gaza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.