Sukses

7 Komplikasi Kesehatan yang Bisa Muncul Saat Menopause dan Cara Mencegahnya

Saat menopause, wanita dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan perubahan hormonal dan penuaan.

Liputan6.com, Jakarta Menopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang merujuk pada berakhirnya siklus menstruasi secara permanen. Umumnya, menopause pada perempuan di Indonesia terjadi di usia 48-52 tahun.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Grand Family dan RSIA Family Henry Leonardo, secara umum usia menopause adalah di atas 40 tahun. Namun, bila terjadi menopause di bawah usia tersebut, maka dapat dikatakan terjadi premature menopause.

Saat menopause, wanita dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan perubahan hormonal dan penuaan. Beberapa penyakit dan masalah kesehatan atau komplikasi yang sering terkait dengan menopause adalah:

Osteoporosis

Osteoporosis adalah salah satu komplikasi yang paling umum terkait dengan menopause. Kehilangan estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.

“Pencegahan osteoporosis melalui diet kaya kalsium, vitamin D, dan olahraga berat serta pemeriksaan densitometri tulang secara teratur sangat penting,” kata Henry dalam keterangan pers, Senin (16/10/2023).

Kolesterol Tinggi

Terkadang, menopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Pengaturan diet dan gaya hidup sehat, serta perawatan medis jika diperlukan, bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Penyakit Jantung

Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen yang memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah.

Wanita pasca-menopause perlu memantau tekanan darah, kolesterol, dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komplikasi Lainnya

Komplikasi lain yang dapat terjadi saat menopause adalah:

Penyakit Ginjal

Risiko penyakit ginjal bisa meningkat setelah menopause. Menghindari tekanan darah tinggi dan diabetes, serta menjaga hidrasi yang baik, adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Kanker Payudara dan Ovarium

Risiko kanker payudara dan ovarium masih ada setelah menopause. Medical Check Up adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal.

Gangguan Seksual

Wanita dapat mengalami penurunan libido, rasa sakit saat berhubungan seks, atau kekeringan vagina selama menopause.

“Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu menemukan solusi dan perawatan yang sesuai.”

3 dari 4 halaman

Gangguan Mood dan Kesehatan Mental

Beberapa wanita mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi selama menopause.

Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon dan tantangan emosional yang muncul akibat perubahan dalam kehidupan dan peran sosial. Dukungan psikologis atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini.

“Komplikasi dan risiko kesehatan selama menopause dapat bervariasi dari individu ke individu. Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan Anda untuk mendiskusikan risiko pribadi Anda dan rencana perawatan yang sesuai,” kata Henry.

“Gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko berbagai komplikasi yang terkait dengan menopause,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Saran Dokter bagi Perempuan Menopause

Setiap perempuan yang memasuki usia menopause sangat disarankan untuk melakukan beberapa hal seperti:

Terapkan Gaya Hidup Sehat

Menerapkan gaya hidup sehat dengan makanan seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menghindari rokok serta alkohol.

“Disarankan juga mulai mengkonsumsi makanan dengan kandungan fitoestrogen tinggi seperti olahan kedelai.”

Perawatan Kesehatan Rutin

Melakukan perawatan kesehatan rutin berupa MCU (Medical Check Up), pap smear, mammografi. Penggunaan terapi hormon hanya disarankan pada perempuan yang mengalami penurunan kualitas hidup dan tidak dapat diatasi dengan berbagai terapi alternatif lainnya.

“Perlu diingat, penggunaan terapi hormon harus dalam pengawasan ketat seorang yang ahli dalam bidang menopause.”

Lakukan Pemeriksaan Tulang

Melakukan pemeriksaan tulang untuk mengukur kepadatan tulang karena menopause dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Osteoporosis adalah sebuah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penjagaan kesehatan tulang, termasuk asupan kalsium dan vitamin D, serta olahraga yang memperkuat tulang, sangat penting selama masa ini.

Pemeriksaan Jantung

Henry juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung karena pasca-menopause, wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Penyebabnya termasuk penurunan estrogen yang memiliki efek pelindung pada pembuluh darah.

“Penting untuk melakukan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.