Sukses

Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kesehatan Mental Anak Pengaruhi Pertumbuhan Kognitifnya Menuju Dewasa

Orangtua perlu memperhatikan kesehatan mental anak karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhinya. Beberapa diantaranya yakni faktor biologis, lingkungan, sosial, dan faktor religi.

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan mental rupanya bisa mempengaruhi pertumbuhan kognitif anak menuju dewasa. Hal ini disampaikan praktisi kesehatan masyarakat, Spesialisa Kedokteran Jiwa dr Arundhati Nugrahaning Aji dair RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, Jakarta.

"Kesehatan mental anak penting, karena dapat mempengaruhi perkembangan kognitifnya, terutama dalam menuju dewasa," ujar Arun terkait Hari Kesehatan Mental Sedunia, dilansir Antara.

Orangtua, kata Arun, perlu memperhatikan kesehatan mental anak karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhinya. Beberapa diantaranya yakni faktor biologis, lingkungan, sosial, dan faktor religi.

Pada faktor sosial, contohnya jika terdapat ikatan emosional yang tidak stabil antara anak dan keluarga seperti adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pengalaman ditinggal orang terdekat, hingga hubungan yang tidak stabil antara anak dan temannya seperti perilaku perundungan, dapat memengaruhi pertumbuhan kognitif anak.

"Seluruhnya berkontribusi menjadi satu, dan bila tidak terpenuhi dengan baik dapat menimbulkan gangguan kesehatan jiwa," tambah Arun.

Mengenai maraknya remaja yang melakukan diagnosis pribadi terhadap kesehatan mental mereka, Arun menilai peristiwa itu memiliki pengaruh erat dengan bagaimana sebuah generasi terbentuk. Hal itu juga bisa mempengaruhi cara pandangnya terhadap kehidupan.

Lebih lanjut, Arun menjelaskan, generasi yang lahir di era 40-50an akan memiliki mentalitas juang yang tinggi karena hidup serba kekurangan. Hal tersebut berbeda dengan generasi anak yang lahir setelah tahun 2000 atau Gen Z yang cenderung manja karena hidup serba instan.

Meski begitu, kata Arun, setiap generasi tidak bisa dibanding-bandingkan karena setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengobatan Pasien Kejiwaan Ditanggung BPJS Kesehatan

Terkait kesehatan jiwa, Direktur utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ghufron Mukti menyatakan, pihaknya menjamin biaya pengobatan penyakit kejiwaan bagi peserta program JKN.

"Peserta bisa mengakses hak kesehatan primer apa pun, termasuk promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi, termasuk diantaranya gangguan kejiwaan," kata Ghufron, 2 Oktober 2023.

Peserta dapat berkonsultasi ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdaftar, jelas Ghufron, untuk mendapat rekomendasi berobat ke psikiater.

Jika gejala yang dialami sudah mereda, peserta akan dirujuk balik ke FKTP dan menjalani pengobatan melalui FKTP tersebut.

Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil tema Kesehatan Mental adalah Hak Seluruh Manusia secara Universal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini