Sukses

Tips Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir, Mulai dari Pastikan Kering hingga Pilih Popok yang Tepat

Merawat tali pusat bayi baru lahir merupakan salah satu hal yang juga bisa bikin ibu deg-degan. Lantaran tali pusat harus dipastikan kering dan minim gesekan. Begini saran dokter anak untuk merawatnya.

Liputan6.com, Jakarta Sesaat setelah bayi lahir, tenaga medis akan memotong tali pusat yang menghubungkan ibu dan bayi selama di janin. Lalu, tunggul tali pusat akan menempel sementara waktu di pusar bayi.

Tali pusat yang menempel itu akan mengering lalu lama kelamaan akan lepas dengan sendirinya. Biasanya sekitar tiga minggu tali pusat akan lepas atau puput.

"Tali pusat akan mengering dan lepas saat bayi berusia satu hingga tiga minggu setelah bayi lahir," kata dokter spesialis anak Dini Safitri Zahara.

Sebelum lepas dengan sendirinya, ibu atau ayah atau pengasuh perlu melakukan langkah tepat untuk merawat tali pusat. Hal ini lantaran tali pusat bisa jadi pintu gerbang anak mengalami infeksi karena titik tersebut merupakan kolonisasi bakteri. Jika tidak dirawat dan banyak bakteri di sana hal ini membuat tali pusat mengalami infeksi.

Padahal, data World Health Organization (WHO) menunjukkan seperempat kematian bayi berumur satu bulan terjadi karena infeksi, dimana 75 persen di antaranya terjadi pada minggu pertama dengan tali pusat sebagai pintu gerbangnya.

Maka dari itu, penting untuk tahu cara merawat tali pusat. Berikut saran dokter spesialis anak Dini Safitri Zahara:

1. Pastikan Tali Pusat Kering dan Bersih

Saat bayi baru lahir, tali pusat dipotong oleh tenaga kesehatan dan bagian ujungnya akan dibersihkan menggunakan alkohol swab atau kasa dengan alkohol 70 persen. Lalu, saat bayi di rumah pastikan yang mengasuh bayi paham bahwa tali pusat harus kering dan bersih 

"Pada prinsipnya, penting mengupayakan tali pusat selalu dalam kondisi kering, tidak lembap, dan bersih," kata Dini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Perawatan saat Mandi: Tali Pusat Bersihkan dengan Air Hangat

Saat mandi, ibu atau ayah atau pengasuh tidak perlu membersihkan bagian tali pusat ddengan sabun atau cairan lain. Bagian tersebut hanya perlu dibersihkan perlahan dengan air hangat.

3. Jangan Ditutup Kassa

Usai mandi keringkan tubuh si Kecil, termasuk area tali pusat. Lalu, biarkan bagian tersebu t tersebut terbuka."Biarkan terbuka tanpa ditutup dengan kain kassa atau apapun," kata Dini.

4. Pilih Popok yang Tepat

"Saat menggunakan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup popok sehingga terindar dari gesekan," kata Dini.

Maka, memilih popok bentuk spot U di bagian perut salah satu yang tepat lantaran dapat mengurangi terjadinya gesekan antara tali pusat dengan popok. Sehingga, kecil risiko alami infeksi akibat gesekan.

"Tali pusat yang tidak tertutup popok tidak mudah lembap sehingga diharapkan bisa lebih cepat mengering dan puput," katanya lagi.

 

3 dari 3 halaman

Cerita Nikita Willy Kenang Merawat Tali Pusat Issa Saat Lahir

Aktris yang juga ibu satu anak, Nikita Willy, mengatakan sebagai orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik. Termasuk dalam merawat tali pusat Issa Xander Djokosoetono.

Ia memilih popok bayi bentuk spot U guna mengurangi gesekan antara tali pusat dengan popok. 

"Saat awal Issa lahir aku picky terhadap pemakaian popok untuk melindungi tali pusat Issa yang masih basah. Dengan adanya Makuku yang ada fitur Belly Botton U Shape bantu mengurangi kekhawatiranku terhadap penggunaan popok sebelum tali pusatnya puput," kata Niki.

Sebagai salah satu bentuk inovasi, Makuku memiliki desain Belly Button U-Shape untuk popok khusus newborn atau bayi baru lahir. Desain ini membuat bagian depan popok berbentuk U. Desain tersebut  mengurangi gesekan popok dengan tali pusat seperti disampaikan Manager PR Makuku Indonesia, Titi Nurmalasari.

"Popok Makuku memiliki popok khusus newborn yang dilengkapi fitur Belly Botton U Shape untuk membantu ibu lebih mudah merawat tali pusat bayi. Sehingga tali pusat tidak mudah terkontaminasi bakteri di sekitar kulit yang menyebabkan infeksi," kata Titi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.