Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Nekat Suntik Minyak Kemiri di Mr P, Penis Gagal Membesar Malah Nyeri Saat Ereksi

Efek suntik minyak kemiri di Mr P bukannya memperbesar penis saat ereksi malah nyeri

Liputan6.com, Jakarta - Dua pria di Kota Parepare, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie usai suntik minyak kemiri demi memperbesar penis. Keduanya mendapatkan perawatan intensif.

Direktur Utama RS Regional dr Hasri Ainun Habibie, Mahyudin Rasyid pada Sabtu 9 September 2023 mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan suntik minyak kemiri di Mr P. Sebab, dapat menimbulkan reaksi inflamasi, reaksi infeksi, dan reaksi dengan jaringan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi.

Kedua pasien diduga melakukan aksi tersebut dengan cara belajar dari media sosial. Satu pria berumur 30-an tahun dan satunya lagi 40-an tahun.

"Itulah bahayanya media sosial sekarang. Mereka juga agak malu dan ada rasa penyesalan sehingga belum mau terbuka," kata Mahyudin dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.

Kulit Mr P Lebih Gelap dan Nyeri

Kasus serupa juga terjadi pada seorang pria Asia berumur 19 tahun yang datang dengan benjolan tidak beraturan pada penisnya setelah menyuntikkan minyak kemiri. Dia menyuntikkan sendiri minyak kemiri untuk tujuan memperbesar penis.

Merujuk jurnal berjudul Candlenut oil-induced sclerosing lipogranuloma of the penis: A case report, pria itu merasa kulit di sekitar penis menjadi lebih gelap, ada sedikit rasa tidak nyaman, dan rasa nyeri ringan saat ereksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diagnosis Lipogranuloma Sklerosis Penis

Dalam jurnal yang terbit di International Journal of Surgery Case Reports Volume 110 pada September 2023, pria Asia ini sebelumnya tidak memiliki gejala ejakulasi dini atau disfungsi ereksi. 

Rasa nyeri berkurang ketika beristirahat. Demi mengurangi nyeri, dia minum obat oral dan kortikosteroid satu bulan sebelum konsultasi ke poliklinik bedah. Sayangnya, rasa tidak nyaman pada penis belum hilang.

Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya luka kecil, sedikit fibrosis (jaringan parut), dan massa nodular (benjolan) yang kecil dan tidak teratur.

Dia didiagnosis dengan lipogranuloma sklerosis yang disebabkan karena minyak kemiri yang disuntikkan pada penis. Tindakan pembedahan dilakukan.

Lipogranuloma sklerosis penis adalah reaksi tubuh terhadap lipid atau zat asing. Memperbesar ukuran penis dan memperbaiki bentuk penis biasanya menjadi tujuan utama penggunaan bahan injeksi seperti parafin cair, vaseline, dan lainnya.

Kebanyakan kondisi ini terjadi pada pria berusia kurang dari 40 tahun, reaksi biasanya terjadi satu hingga dua tahun setelah zat asing disuntikkan dan mungkin juga disertai dengan sklerosis inflamasi kronis, yang menyebabkan penurunan fungsi.

3 dari 3 halaman

Muncul Bercak Kemerahan dan Bengkak di Penis

Efek dapat dirasakan bertahun-tahun setelah penyuntikan zat asing ke penis, seperti parafinoma, yang berhubungan dengan kerusakan jaringan.

Reaksi ini disebabkan karena bahan yang terkandung dalam zat yang disuntikkan tidak dapat dipecah atau dimetabolisme oleh tubuh.

Ini karena tubuh tidak memiliki enzim untuk memecah lipid yang berasal dari luar tubuh. Selain itu, ada juga peningkatan risiko kanker penis.

Faktor-faktor seperti jumlah suntikan, komposisi, tempat penyuntikan, kedalaman, dan waktu sejak penyuntikan memengaruhi gejala klinis yang muncul.

Biasanya gejala yang muncul dengan cepat setelah penyuntikan adalah pembengkakan, eritema (bercak kemerahan), dan edema (bengkak) pada kulit penis.

Gejala yang Muncul Bisa Tanpa Rasa Sakit

Gejala yang muncul dapat dirasakan selama bertahun-tahun tanpa rasa sakit. Fibrosis akan terjadi secara bertahap, lalu penis akan menjadi keras, nyeri, dan mengalami ulserasi (hilangnya jaringan).

Kemudian, kulit menjadi sensitif di tempat penyuntikan, sering kali dengan perubahan warna menjadi kekuningan. Komplikasi dapat terjadi berminggu-minggu atau bertahun-tahun setelah penyuntikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini