Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kenapa Orang Merekam Aktivitas Seksual? Pakar Beri Jawaban serta Risikonya

Entah masturbasi atau berhubungan intim dengan pasangan, ada orang yang mau merekam aktivtas seksual tersebut. Apa alasan di balik hal itu?

Liputan6.com, Jakarta - Video syur diduga dilakukan Rebecca Klopper beredar di media sosial. Kali ini berdurasi hingga 11 menit dan ada juga empat menit.

Dalam video ayur yang beredar tampak ada seorang perempuan yang mirip Rebecca Klopper melakukan masturbasi. Lalu, ada juga video aktivitas seksual seorang perempuan bersama pasangannya. Sang pasangan tampak merekam hal tersebut.

Selain orang yang melakukan perekaman video tersebut, tampaknya beberapa orang memang ada yang mau kegiatan seksualnya direkam. Namun tidak sedikit yang enggan melakukan hal tersebut dengan beragam pertimbangan.

Bagi orang yang merekam aktivitas seksual, pakar seks dan hubungan Annabelle Knight, mengatakan bahwa hal tersebut menurut mereka hal seru. Terlebih, saat ini, di masa modern banyak aktivitas direkam lewat ponsel pintar.

"Banyak pasangan yang kemudian menonton ulang video tersebut. Lalu, alasan lain misalnya tengah memakai baju seksi sehingga ingin mengabadikannya," lanjut Annabelle.

Penulis untuk pabrik sex toy Lelo, Stu Nugent mengutarakan bahwa hal tersebut adalah sifat narsis seseorang. Maka mereka melakukan kegiatan seksual lalu direkam untuk dilihat sendiri berulang kali.

"Namun, itu bukan hal baru. Sama halnya dengan masturbasi di depan cermin sebelum era digital," jelas Stu mengutip laman Metro ditulis Sabtu (9/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko: Video Bisa Tersebar

Annabelle mengingatkan bahwa jika memang Anda dan pasangan berniat merekam kegiatan seksual, pastikan kedua belah pihak setuju.

"Bukan ide yang baik untuk mengeluarkan kamera lalu merekam adegan intim bersama pasangan yang baru atau seseorang yang belum Anda percayai sepenuhnya," kata Annabelle.

Lalu, buat perjanjian bahwa jika berpisah atau bercerai video tersebut harus dihapus.

"Jika sudah merekam bisa saja dibagikan. Maka sebelum hal tersebut dilakukan pastikan dengan orang yang dipercaya tapi juga lakukan perjanjian akan menghapis rekaman video tersebut jika sudah tidak bersama," kata Annabelle lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini