Sukses

Tak Dicuci Seminggu Bakteri di Sarung Bantal 17.000 Lebih Banyak dari Dudukan Toilet

Bahkan temuan ini menyebut, bakteri pada sarung bantal berkali-kali lipat lebih besar dari tempat yang kotor.

Liputan6.com, Jakarta - Bakteri pada sprei dan sarung bantal yang digunakan lebih dari seminggu, lebih banyak daripada bakteri di dudukan toilet. Bahkan ditemukan 17 ribu bakteri lebih banyak di sarung bantal daripada dudukan toilet.

Riset yang dilakukan perusahaan kasur Amerisleep menemukan sarung bantal yang tidak dicuci lebih dari satu minggu akan membentuk 3 juta bakteri setiap sentimeternya seperti mengutip Real Simple.

Mereka juga mencatat, banyaknya bakteri pada sprei dan sarung bantal yang tidak dicuci ini, menandingi bakteri di sikat gigi dan mangkuk hewan peliharaan.

Setelah sebulan penuh, bakteri di sarung bantal hampi 12 juta kali lebih banyak dari mangkuk makanan hewan. Begitupun dengan sprei, setelah sebulan tidak dicuci, bakteri hampir 11 juta kali lebih banyak dari tempat sikat gigi.

Banyaknya bakteri yang ada di sprei, dibenarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). CDC menyebut, bakteri yang paling banyak ditemukan di kasur yaitu gram negatif. Bakteri ini menyebabkan infeksi dan resistensi antibiotik pada manusia.

Sama-sama dipakai untuk tidur, nyatanya penyebaran bakteri sprei dan bantal berbeda. Amerisleep mencatat bahwa, penyebaran pada sarung bantal menempati posisi yang pertama. Dengan 42% gram negative dan gram positif 27%.

Meski banyak orang sebelum tidur membersihkan wajah dibanding tubuh lainnya, hal ini bukan berarti bakteri di sarung bantal lebih sedikit. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengetahui Alas Tidur yang Aman

Amerisleep menyarankan untuk memeriksa alas tidur dengan melihat tanda-tanda adanya jamur atau tidak. Apabila kasur  mengeluarkan bau, ini mungkin tanda adanya bahan kimia di kasur. Hal tersebut memengaruhi kenyamanan kasur, sehingga berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan ketika tidur.

Kasur yang terkena kelembapan dan kebocoran dapat memicu berkembangnya jamur dan lumut. Organisme jamur ini tumbuh subur dalam kondisi lembab dan dapat berkembang biak dengan cepat jika tidak segera diatasi.

Akan sangat mengerikan jika kita tidur bersama dengan bakteri-bakteri di kasur. Oleh karena itu, cobalah untuk periksa kasur serta cuci sprei agar tidur menjadi nyenyak dan terhindar dari bankteri.

3 dari 3 halaman

Mandi Sebelum Tidur, Kurangi Bakteri di Sprei

Setelah menghabiskan waktu di luar, sebelum tidur usahakan mandi terlebih dahulu. Mandi tidak hanya membersihkan diri, namun menjaga kebersihan tempat tidur juga.

Akan lebih baik jika mengganti sprei setiap minggunya, seperti yang telah disarankan oleh Amerisleep. Menambahnya bakteri di kasur, beriringan dengan usia kasur. Semakin lama usianya, maka semakin banyak bakteri di kasur tersebut.

Jangan anggap sepele, karena pada alas tidur terdiri dari ribuan bahkan jutaan bakteri.sehingga kemungkinan resiko penyakit lainnya bisa muncul. Terutama penderita asma, ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.