Sukses

Viral Curhatan Istri yang Suaminya Meninggal Saat Badminton, Sesak Sejak Set Pertama Paksa Lanjut Sampai Terkapar

Seorang istri menceritakan soal suaminya yang meninggal ketika main badminton

Liputan6.com, Jakarta - Curahan hati (curhat) seorang istri soal sang suami yang meninggal ketika main badminton viral di TikTok.

Dalam video TikTok yang diunggah akun @dhina_79 terlihat ambulance putih tiba di sebuah rumah dan disambut dengan jeritan pilu.

Video yang menjadi FYP pada Selasa 5 September 2023 dilengkapi dengan keterangan yang cukup panjang.

Di video, Dhina menyematkan tulisan '02092021' yang diduga adalah tanggal meninggalnya sang suami, 2 September 2021 alias dua tahun lalu.

Kronologi Meninggal Ketika Main Badminton

Dia pun mulai bercerita soal kronologi kejadian sebelum pria kesayangannya meninggal dunia saat badminton.

"Berangkat badminton bolak-balik rumah-gor, ternyata sampai gor bersih-bersih, disapu seisi gor badminton," tulis Dhina mengawali ceritanya soal kepergian suami tercinta.

Menurutnya, sang suami sudah merasa sesak sejak permainan badminton set pertama. Namun, permainan terus berlanjut hingga suaminya terkapar di lantai gor.

"Main set pertama udah ngerasain sakit, sesak, berhenti dikasih minum teh anget. Lanjut set dua tambah sakit. Ternyata, di set ketiga ambruk, sakit enggak ketolong,"

Pemilik akun TikTok dengan 4.809 pengikut (followers) ini pun masih terheran-heran, mengapa dia tak segera diberitahu ketika suaminya tak sadarkan diri?

"Yang aku heran sampai saat ini, kenapa, kenapa, dan kenapa aku sebagai istrinya enggak dihubungi kalau suami ambruk saat turnamen dan fatalnya lagi kenapa tidak langsung dibawa ke RS? Kenapa dibiarin terkapar ngatang-ngatang di gor?"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suami Dhina Terlambat 20 Menit Dapat Pertolongan Usai Ambruk Saat Badminton

Dalam kondisi tidak sadarkan diri, mendiang suami Dhina dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, dia tidak tertolong.

Dokter sempat berkata bahwa pertolongan sudah terlambat selama 20 menit.

"Aku datang suami udah pasrah terus dibawa ke RS. Dokter pun bilang 'maaf ibu suami tidak bisa tertolong, sudah terlambat 20 menit, dipacu pun kasihan suami',"

Mendengar kabar tersebut, Dhina tak kuasa menahan tangis.

"Langsung teriak sekencang-kencangnya padahal di UGD. Lihat wajah suami kayak tertidur pulas capek kerjaan yang harus deadline,"

"Sampai rumah berusaha tegar dan kuat nahan air mata netes, takut anak-anak nangis. Ternyata suara sirine datang, pecahlah suara teriakan si anak kesayangan suami."

3 dari 4 halaman

Kasus Meninggal Saat Main Badmiton Bukan Pertama Kali Terjadi

Kasus kematian usai atau saat olahraga bukan hal baru. Sebelum cerita ini viral, ada berbagai contoh kasus lain yang mirip dengan kejadian tersebut.

Salah satu pemicu kematian mendadak saat olahraga adalah sudden cardiac death atau kematian jantung mendadak.

Ini sering terjadi pada orang-orang terutama usai berolahraga. Tak hanya pada orang tua, kematian jantung mendadak juga bisa terjadi pada usia muda.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Muhammad Fadil, kematian jantung mendadak sebagian besar terjadi setelah olahraga sepak bola dan renang.

"Bukan berarti setelah olahraga lainnya tidak bisa terjadi, tapi menurut penelitian sepak bola dan renang itu yang paling sering terjadi," ujar Fadil dalam seminar daring RSPI pada Sabtu 24 Juli 2021.

4 dari 4 halaman

Meninggal Saat Badminton, Jantung Dipaksa Bekerja Keras

Dia, menambahkan, kedua olahraga ini jadi penyebab kematian jantung mendadak terbanyak karena dibutuhkan kapasitas fungsional dan kebugaran yang tinggi dalam melakukannya.

Risiko kematian jantung mendadak semakin tinggi ketika dalam melakukan olahraga ada nilai kompetitif yang diperjuangkan.

Hal ini memicu adrenalin atau rasa ingin menang sehingga jantung dipaksa bekerja keras.

Lebih lanjut, Fadil, mengatakan, laki-laki memiliki risiko lima kali lipat lebih tinggi dari perempuan untuk mengalami kematian jantung mendadak setelah beraktivitas.

"Karena diyakini perempuan memiliki hormon estrogen yang mampu untuk paling tidak meredam terjadinya hal-hal seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, jantung koroner menjadi penyebab yang paling dominan dari terjadinya kematian jantung mendadak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.