Sukses

Sering Mendengarkan Lagu Galau Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Sebuah studi menemukan bahwa mendengarkan lagu galau atau musik sedih dapat berdampak positif pada suasana hati seseorang.

Liputan6.com, Jakarta - Musik apa pun yang paling kamu sukai, entah itu hip-hop, country, rock, atau jazz, sering kali dapat memengaruhi suasana hati dan perasaan.

Hal ini juga berlaku jika menyangkut musik sedih. Berbagai fitur sebuah lagu, termasuk tempo, mode, pilihan instrumen, dan dinamika, dapat memicu emosi negatif pada pendengarnya seperti disampaikan Tara Venkatesan, PhD, ilmuwan kognitif di Universitas Oxford dan penyanyi sopran opera, kepada laman Health.

Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Aesthetic Education, yang melibatkan Venkatesan, menunjukkan bahwa meskipun mendengarkan musik sedih tentu saja dapat membuat orang merasa sedih, hal tersebut juga dapat berdampak positif pada suasana hati seseorang dan membuat mereka merasakan perasaan keterhubungan.

"Musik sedih menciptakan rasa keterhubungan, terlepas dari apakah itu benar-benar membangkitkan kesedihan pada pendengarnya,” jelas Venkatesan.

“Dan rasa keterhubungan itu, belum tentu sebuah pengalaman kesedihan itu sendiri, yang membuat mendengarkan musik sedih menjadi sangat menyenangkan!”

Para peneliti berhipotesis bahwa alasan orang-orang mendengarkan lagu galau sama seperti mereka menghargai percakapan sedih, yakni rasa keterhubungan yang tulus.

Misalnya, ketika seseorang bercerita kepada sahabatnya bahwa baru saja putus cinta dan mengalami perasaan yang buruk.  Saat terus berbicara, kemungkinan merasa ada sesuatu yang berarti dalam interaksi tersebut dan terhubung dengan orang yang diajak curhat. Hal ini memengaruhi kesehatan mental

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kenapa Orang Bisa Sangat Menyukai Lagu Galau?

 

Tim peneliti menunjukkan kemampuan musik sedih dalam memberikan rasa keterhubungan dalam dua bagian.

Pada bagian pertama, peneliti ingin menunjukkan bahwa ekspresi emosional merupakan nilai karakteristik dari musik. Mereka memberi hampir 400 peserta deskripsi empat lagu berbeda termasuk:

  • Sebuah lagu yang “menyampaikan emosi yang dalam dan kompleks” tetapi “secara teknis sangat cacat”
  • Sebuah lagu yang “secara teknis sempurna” tetapi “tidak menyampaikan emosi yang mendalam atau kompleks”
  • Sebuah lagu yang “sangat emosional” dan “secara teknis sempurna”
  • Sebuah lagu yang tidak emosional dan “cacat secara teknis”

Peserta diminta untuk mengurutkan lagu-lagu berdasarkan lagu mana yang mengandung “apa arti musik”.

 

3 dari 4 halaman

Hasil Penelitian Mengungkapkan

Hasil menunjukkan bahwa peserta lebih menghargai ekspresi emosional daripada kemahiran teknis ketika menjawab pilihan lagu mereka. Lagu-lagu yang sangat emosional, bahkan dengan nilai teknis yang lebih rendah, dipilih dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi.

Untuk bagian kedua dari percobaan mereka, penulis meminta 450 peserta baru untuk menilai seberapa terhubung perasaan mereka ketika mendengarkan musik atau berpartisipasi dalam percakapan yang mengungkapkan 72 emosi berbeda, termasuk inspirasi, cinta, kesedihan, penghinaan, dll.

Lebih lanjut, para peserta mengatakan bahwa lagu-lagu yang mengekspresikan emosi sedih seperti penderitaan dan keputusasaan tidak menyenangkan untuk didengarkan namun tetap menangkap esensi dari musik dan membuat percakapan memiliki hubungan yang tinggi.

“Dengan kata lain, terlepas dari apakah kami menikmati musik sedih, kami menghargai musik sedih karena dapat menciptakan rasa keterhubungan,” jelas Venkatesan

 

4 dari 4 halaman

Lagu Galau dan Kesehatan Mental

Musik, dan tanggapan kita terhadapnya, adalah pengalaman unik dan pribadi.

Meskipun musik sedih umumnya dapat membuat orang merasa sedih, namun bergantung pada kondisi kesehatan mental seseorang, musik sedih juga dapat membangkitkan emosi lain, tambah Venkatesan. Dia mengutip penelitian sebelumnya tentang pengalaman orang-orang terhadap musik sedih dan mencatat tiga kategori utama yang diungkapkan: kesedihan, melankolia, dan kesedihan yang manis.

Bennett menjelaskan bahwa musik sedih tidak serta merta menunjukkan emosi sedih bagi pendengarnya tetapi justru dapat berdampak positif pada kesehatan mental pendengarnya.

Musik sedih atau lagu galau juga bisa membuat orang merasa terhubung seperti halnya percakapan yang menyentuh hati membuat kita merasa terhubung, kata Venkatesan. “Sangat mungkin bahwa rasa keterhubungan yang kita alami saat mendengarkan musik sedih memiliki manfaat kesehatan yang positif.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini