Sukses

Nyeri Ulu Hati Bisa Jadi Gejala Asam Lambung dan Penyakit Jantung, Kenali Perbedaannya

Nyeri ulu hati terjadi ketika seseorang mengalami penyakit asam lambung atau penyakit jantung, dokter jelaskan perbedaannya.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang kerap mengeluh nyeri ulu hati ketika ada rasa tak nyaman di perut bagian atas tepat di bawah tulang rusuk.

Umumnya, nyeri ulu hati terjadi ketika seseorang mengalami penyakit asam lambung. Namun, menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Bekasi Dedy Lizal, asam lambung bukan satu-satunya alasan seseorang mengalami nyeri ulu hati.

“Apakah semua rasa nyeri ulu hati disebabkan oleh penyakit asam lambung? Belum tentu,” kata Dedy dalam keterangan pers dikutip Sabtu (19/8/2023).

“Kebanyakan nyeri ulu hati memang disebabkan oleh penyakit asam lambung, namun tidak menutup kemungkinan jika rasa nyeri tersebut disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung,” tambahnya.

Perbedaan Gejala Nyeri Ulu Hati Akibat Asam Lambung dengan Penyakit Jantung

Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan ketika mengidap penyakit asam lambung maupun jantung. Keduanya memiliki kemiripan gejala, yaitu sama-sama bisa menyebabkan nyeri ulu hati.

Meski begitu tetap ada perbedaan antara nyeri ulu hati akibat asam lambung dengan nyeri ulu hati akibat sakit jantung, yakni:

Nyeri Ulu Hati Karena Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung merupakan penyebab dari nyeri ulu hati yang paling umum, jadi tak heran jika sebagian besar pasien asam lambung pernah mengalaminya.

Nyeri ulu hati yang disebabkan oleh penyakit asam lambung biasanya terasa panas seperti terbakar dan bisa diikuti dengan gejala lainnya, seperti:

  • Perut terasa kembung
  • Bau mulut
  • Mual dan muntah
  • Mulut hingga tenggorokan terasa asam
  • Sering bersendawa.

“Rasa nyeri ini biasanya dapat diredakan dengan mengonsumsi obat maag atau lambung. Kondisi ini dapat mereda seiring waktu dengan menjaga pola makan, tapi tidak menutup kemungkinan penyakit asam lambung yang diidap bisa memburuk jika tidak ditangani dengan benar,” kata Dedy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nyeri Ulu Hati Karena Penyakit Jantung

Sedangkan, nyeri ulu hati yang disebabkan oleh penyakit jantung biasanya terjadi sebagai akibat dari penyumbatan pada pembuluh darah jantung (koroner) sehingga membutuhkan penanganan yang cepat.

Rasa nyeri ulu hati yang disebabkan oleh penyakit jantung biasanya berupa sensasi panas, merasa ditekan atau ditindih benda berat. Rasa sakitnya bahkan dapat menjalar ke dada, bahu, lengan, punggung, leher, dan rahang.

Pada kondisi stabil, keluhan tersebut biasanya muncul saat beraktivitas dan mereda setelah istirahat. Namun, pada kondisi yang tidak stabil (serangan jantung), keluhan tersebut dapat dirasakan saat kondisi istirahat.

3 dari 4 halaman

Gejala Penyerta Nyeri Ulu Hati Akibat Sakit Jantung

Nyeri ulu hati akibat penyakit jantung dapat diikuti dengan beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Keringat dingin
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Berdebar
  • Pingsan.

“Jika Anda mencurigai nyeri ulu hati yang Anda rasakan disebabkan oleh penyakit jantung, maka jangan ragu untuk meminta pertolongan medis atau orang sekitar,” imbau Dedy.

Serangan jantung membutuhkan pertolongan langsung dari dokter berupa pemberian obat-obatan atau tindakan operasi seperti pemasangan ring. Semakin cepat tindakan dilakukan, maka kesempatan untuk bisa pulih semakin besar.

4 dari 4 halaman

Periksa ke Dokter

Dedy berpesan, jika mengalami nyeri ulu hati, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

“Tidak ada yang bisa memastikan selain dokter, mengenai penyebab penyakit yang menyebabkan nyeri ulu hati yang Anda rasakan, terutama jika nyeri tersebut telah mengganggu kenyamanan Anda untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.”

Penyebab yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda, lanjutnya. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh dokter sangat berperan penting dalam menyembuhkan rasa nyeri ulu hati tersebut. Dokter dapat melakukan pemeriksaan melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium (tes darah), endoskopi, rekam jantung, USG jantung, tes treadmill, dan lain-lain.

“Mari pahami gejala nyeri ulu hati dari sekarang untuk mencegah adanya perburukan maupun salah penanganan di kemudian hari,” pungkas Dedy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.