Sukses

Berenang saat Menstruasi Bisa-Bisa Saja, tapi Penting Perhatikan Ini

Cegah agar tak bocor, perhatikan beberapa hal berikut ketika berenang saat menstruasi.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Menstruasi sebenarnya tidak menghalangi seseorang untuk bisa melakukan aktivitas berenang. Namun, banyak yang masih ragu melakukan olahraga dalam air saat menstruasi.

"Masih banyak orang yang percaya bahwa tidak bisa berenang saat menstruasi," kata pakar kesehatan reproduksi, Helen O'Neill.

"Padahal, penggunaan produk menstruasi seperti tampon dan menstrual cup, itu bisa membuat perempuan melakukan aktivitas berenang tanpa perlu khawatir bocor," kata O'Neill lagi.

Lalu, saat menstruasi tekanan air kolam sebenarnya bisa menghentikan aliran darah untuk sementara. Namun, darah bisa keluar saat bersih, batuk, tertawa dan bersin.

"Tekanan air membantu mencegah darah mengalir keluar saat berenang. Namun, peningkatan tekanan perut seperti tertawa atau batuk dapat mengubah tekanan lalu menyebabkan sedikit darah haid keluar," kata dokter kebidanan dan kandungan, Sarah Welsh seperti mengutip Cosmopolitan.

Jika ini terjadi tak perlu panik lantaran darah haid yang keluar hanya sedikit. Bakal tersamar atau tidak terlihat di air.

Hal yang perlu diperhatikan adalah ketika keluar dari kolam renang. Maka tekanan akan kembali normal. Sehingga, sebaiknya menggunakan tampon atau menstrual cup untuk mencegah terjadinya kebocoran.

"Jika menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD, periksakan dulu ke bidan maupun ke dokter obgin (obstetri dan ginekologi) sebelum menggunakan menstrual cup," saran Welsh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Disarankan Pakai Pembalut

Menstrual cup dan tampon bisa digunakan saat berenang tapi tidak dengan pembalut. Produk tersebut hanya memiliki manfaat besar bila digunakan dalam aktivitas biasa alias di tempat kering.

"Tidak direkomendasikan berenang menggunakan pembalut, karena dapat menyimpan air serta perekatnya kemungkinan mengendur, sehingga besar kemungkinan pembalut bisa lepas," kata dokter obstetri dan ginekologi Jane van Dis dari University of Rochester Medical Center.

 

3 dari 4 halaman

Berenang saat Menstruasi, Apa Lebih Rentan Kuman dan Bakteri Masuk?

Ada juga yang ragu berenang saat menstruasi karena khawatir bisa terkena infeksi vagina. Terkait hal ini, O'Neill menjelaskan bahwa hal itu tidak tepat. Namun, O'Neill menekankan, berenang di air yang tercemar bisa meningkatkan risiko iritasi kulit. 

"Baik sedang menstruasi atau tidak, berenang di air yang kotor atau tercemar meningkatkan risiko mengalami iritasi kulit," kata O'Neill.

Penggunaan baju renang yang basah dalam waktu lama usai selesai berenang, juga meningkatkan kemungkinan iritasi dan infeksi.

"Jadi, segera mandi dan berganti dengan pakaian bersih setelah selesai berenang guna mencegah iritasi dan infeksi," saran O'Neill.

 

4 dari 4 halaman

Berenang Tak Bikin Kram Perut Menstruasi Memburuk

Olahraga intensitas rendah seperti berenang membantu mengurangi kram menstruasi. Ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon endorfin saat berolahraga. Hormon tersebut berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami.

"Sangat bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan berolahraga saat menstruasi, termasuk berenang," kata Welsh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini