Sukses

Manfaat Metode Swimup dalam Strategi Penanganan Keguguran Berulang

Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas embrio diawali dengan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swimup, apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal.

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre Kanadi Sumapraja, kemungkinan terjadinya keguguran berulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.

"Setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan konseling dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas, endokrinologi, danreproduksi untuk mendapatkan anjuran dan penanganan yang tepat untuk masalah keguguran berulang," katanya melalui pesan elektronik, Sabtu (10/6/2023).

Strategi yang dapat dilakukan pada kasus keguguran berulang umumnya ditentukan oleh jenis kejadian keguguran berulang, lanjut Kanadi.

Pada kejadian keguguran dini, dapat dilakukan tatalaksana untuk meningkatkan kualitas embrio, serta memperbaiki kemampuan dinding rahim dalam menyeleksiembrio yang akan terbentuk.

"Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas embrio diawali dengan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swimup yang dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur inseminasi," jelasnya.

Prosedur Inseminasi dalam Kasus Keguguran Berulang

Prosedur ini memilih sperma yang dapat berenang menembus larutan dengan berat jenis yang berbeda. Tindakan inseminasi dapat dilakukan di RS Pondok Indah IVF Centre.

Jika masih belum berhasil, maka prosedur bayi tabung dapat dilakukan bukan hanya untuk memilih sperma, tetapi juga sel telur, dan embrio.

"Pemilihan sperma pada prosedur bayi tabung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik intracytoplasmic morphologically selected sperm injection(IMSI). Teknologi medis ini mampu memilih kualitas sperma terbaik menggunakan mikroskop khusus yang dapat memperbesar penampakan spermahingga 6.000 kali," kata Kanadi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kecacatan Bentuk Bisa Terdeteksi

Dengan hadirnya IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelumfertilisasi. Setelah itu, prosedur dapat dilanjutkan dengan prosedur pemilihan embrio dengan kromosom normal.

"Prosedur ini dikenal sebagai pre-implantation genetic testing aneuploidy atau disingkat sebagai PGT-A," kata Kanadi.

Strategi penanganan keguguran berulang pada kehamilan dini juga ditujukan kepada lapisan dindingrahim agar mekanisme seleksi terhadap embrio yang datang menjadi lebih baik.

Kanadi mengungkapkan, salah satu teori menyatakan bahwa jumlah sel uterine natural killer (uNK) yang berlebihan mengakibatkan seorang wanita menjadi sangat mudah hamil, meski dengan embrio yang kromosomnya tidak normal. Menekan jumlah sel uNK pada rahim diharapkan dapat lebih memperbaiki proses seleksi embrio oleh dinding rahim.

 

 

3 dari 3 halaman

Gangguan Kesuburan

Keguguran berulang merupakan salah satu bentuk dari gangguan kesuburan, lanjut Kanadi. Selain penanganan melalui tindakan medis, untuk meningkatkan peluang kehamilan, ada baiknya Anda dan pasangan juga mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

"Upayakan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, jaga berat badan ideal sebelum hamil, dan lakukan tindakan penapisan terhadap infeksiyang berpotensi memicu cacat bawaan dalam masa kehamilan, seperti rubella," katanya.

Hentikan juga kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Selain itu, penggunaan obat-obatan tanpapengawasan dokter perlu dihindari selama perencanaan dan di masa kehamilan.

Perencanaan kehamilan pun harus dilakukan dengan lebih cermat, kata Kanadi, karena bagi Anda yang sudah mengalamikeguguran berulang, sebaiknya memberikan jeda waktu sebelum hamil kembali.

"Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi dokter spesialis obstetri dan ginekologi Anda untuk melakukan pemeriksaan diagnostik yang lengkap dalam menemukan penyebabnya dan memberikanpenanganan yang tepat untuk Anda dan pasangan," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.