Sukses

IDAI Luncurkan Rekomendasi Imunisasi Anak Terbaru, Mengapa Perlu Diperbarui?

IDAI meluncurkan rekomendasi imunisasi anak 2023. Perubahan rekomendasi imunisasi ini dilakukan atas dasar hadirnya beberapa vaksin terbaru di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan Rekomendasi Imunisasi Anak terbaru 2023. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu anak-anak Indonesia dalam mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Menurut Ketua Panitia Childhood Immunization Update 2023 yang juga Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi, perubahan rekomendasi imunisasi ini dilakukan atas dasar hadirnya beberapa vaksin terbaru di Indonesia.

“Ada beberapa vaksin baru yang sudah tersedia di Indonesia dan pembaharuan penggunaan vaksin yang sudah lama, sehingga jadwal vaksinasi perlu diperbarui,” kata Hartono pada acara Press Conference Puncak Peringatan World Immunization Week yang diselenggarakan oleh IDAI di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin (29/05/2023).

Dalam Rekomendasi Imunisasi IDAI terbaru tahun 2023, terdapat dua jenis vaksinasi baru yang direkomendasikan untuk anak.

Vaksinasi pertama yakni vaksin Dengue untuk demam berdarah dimulai dari usia 6 tahun. Vaksinasi kedua yaitu vaksin HPV untuk anak perempuan untuk pencegahan kanker serviks, dimulai dari usia 12 tahun.

Adapun satu jenis pembaruan vaksinasi, yaitu vaksin BCG untuk bayi dengan masalah imunitas seperti HIV.

Gegara Dampak Pandemi COVID-19

Selain itu, hadirnya Rekomendasi Imunisasi Anak 2023 lantaran akibat COVID-19 yang mengharuskan banyak anak harus melakukan imunisasi kejar. Hal ini seperti disampaikan Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro di kesempatan yang sama.

“Sebenarnya gara-gara pandemi COVID-19 ya, sehingga imunisasi jadi terlambat. Fasilitas kesehatan banyak tutup atau pelayanannya tidak sempurna karena harus dibagi dengan vaksinasi COVID-19. Orangtua juga banyak yang takut datang ke puskesmas karena takut ketularan dan akhirnya ketinggalan. Ini harus kita kejar,” ungkap Sri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cakupan Imunisasi Menurun Selama Pandemi

Selama masa pandemi COVID-19, cakupan imunisasi menurun signifikan dan mengakibatkan sejumlah Kejadian Luar Biasa (KLB).

Penyakit-penyakit ini seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), seperti Polio di Aceh dan Jawa Barat, serta Difteri dan campak di berbagai daerah Indonesia. 

Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, rekomendasi imunisasi terbaru ini merupakan upaya untuk mewujudkan kembali kekebalan komunitas. 

“Hal ini merupakan alarm bagi kita semua agar berupaya untuk meningkatkan kembali cakupan imunisasi di tingkat tinggi agar kekebalan komunitas segera terwujud kembali dan berbagai KLB bisa dikendalikan,” tutur Piprim.

3 dari 4 halaman

Lindungi Anak Secepat Mungkin dengan Imunisasi Kejar

Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI diperbarui setiap 3 tahun dengan pembaruan. Dari rekomendasi terbaru ini, Hartono berharap masyarakat dapat melakukan imunisasi rutin dan imunisasi kejar pada anak-anak yang tertinggal imunisasinya.

“Diharapkan anak-anak bisa dilakukan imunisasi sesuai jadwal, tujuannya adalah agar daya tahan tubuh yang ditimbulkan optimal dan anak tersebut tidak menderita sakit dan terhindari dari penyakit yang berbahaya tadi, seperti campak dan difteri,” kata Hartono.

Sri menambahkan bahwa dalam rangka mengejar keterlambatan imunisasi, imunisasi ganda sangat bermanfaat untuk melindungi anak secepat mungkin pada saat yang rentan.

 

 

4 dari 4 halaman

Jadwal Imunisasi Rekomendasi Terbaru 2023 oleh IDAI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.