Sukses

Flu Berbahaya untuk Orang dengan Penyakit Jantung, Ayo Vaksinasi Influenza

Influenza atau flu merupakan penyakit berbahaya, khususnya bagi orang yang memiliki gangguan jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar masyarakat menganggap influenza atau flu merupakan jenis penyakit yang ringan, tidak berbahaya, dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Sayangnya, pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Influenza merupakan penyakit yang bisa berbahaya, khususnya bagi orang yang memiliki gangguan jantung. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Sukamto Koesnoe.

Sukamto mengatakan bahwa ada dua teori yang menjelaskan hal ini. Yang pertama, pada orang dengan gangguan jantung, flu berpotensi disertai dengan radang paru. Hal ini menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat.

“Pada orang dengan penyakit jantung, influenza bisa disertai dengan radang paru dan sebagainya. Ini menyebabkan demand atau kebutuhan oksigen meningkat. Jadi, kalau kita sudah punya jantung koroner atau penyakit jantung kronis, supply oksigen di pembuluh darah menurun,” jelas Sukamto pada Press Conference Kalventis Vaccine Summit: The Big Catch Up Vaccine for Life, Protection for All pada Senin (8/5/2023).

Ketika stres, demam, dan flu, kebutuhan oksigen otot jantung akan meningkat. Sedangkan, supply justru menurun dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

Teori yang kedua adalah infalmasi atau radang yang disebabkan oleh virus influenza menyebabkan otot-otot jantung menjadi rusak.

Tidak hanya jantung, bahaya influenza juga mengintai orang yang mengalami stroke. Apabila orang stroke mengalami influenza atau pneumonia, maka akan mudah terjadi stroke berulang.

Lantas, apa peran vaksinasi influenza bagi orang dengan penyakit jantung?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Angka Serangan Jantung Berulang Lebih Rendah Setelah Vaksin Influenza

Bukan merupakan sebuah kontroversi bahwa para ahli jantung di seluruh dunia merekomendasikan melakukan vaksinasi influenza secara rutin.

American Heart Association (AHA) dan perkumpulan dokter jantung di Amerika menempatkan vaksinasi influenza sejajar dengan obat rutin yang harus diminum dengan orang sakit jantung koroner. Ini dilakukan agar tidak terjadi serangan kembali.

“Setelah diteliti, angka kejadian serangan jantung berulang pada orang dengan jantung koroner yang divaksin influenza lebih rendah pada orang yang tidak divaksin,” ungkap Sukamto.

3 dari 4 halaman

Dianjurkan bagi Seluruh Orang Dewasa

Vaksinasi influenza dianjurkan bagi semua orang dewasa. Vaksinasi dilakukan setiap satu kali setahun.

Sukamto mengungkap alasan vaksinasi harus dilakukan setiap tahun adalah untuk menyesuaikan strain siklus influenza yang beredar di dunia.

“Bukan karena kekebalannya turun, tetapi menyesuaikan dengan strain siklus yang beredar di dunia,” jelasnya.

Strain virus adalah varian virus yang menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas, maupun sama serte berbeda dengan virus aslinya, menurut laman resmi covid19.go.id.

Setiap tahun, World Health Organization (WHO) merilis strain virus-virus yang beredar di dunia, dibagi dua di bagian utara dan selatan dunia. Kemudian mereka memilih empat strain virus yang direkomendasikan untuk dibuatkan vaksinnya.

Virus influenza merupakan sangat pandai bermutasi dan terus berubah-ubah, layaknya COVID-19.

4 dari 4 halaman

Mengapa Orang Dewasa Masih Butuh Vaksinasi?

Vaksinasi mungkin lebih identik dengan anak-anak. Hal ini terjadi karena vaksinasi dewasa di Indonesia baru berkembang akhir-akhir ini, 30 tahun setelah berjalannya vaksinasi anak.

“Memang vaksinasi dewasa ini berkembang belakangan. Kita belajar dari program vaksinasi anak di Indonesia kita tahu di pelopori terlebih dahulu oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” kata Sukamto.

Dibuatnya satgas khusus vaksinasi dewasa adalah karena banyaknya penyakit-penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi, seperti meningitis, difteri, hepatitis B, dan masih banyak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.