Liputan6.com, Jakarta Sakit maag termasuk penyakit kategori ringan yang bisa membaik dengan menerapkan pola hidup sehat. Meski ringan, tetap saja kamu tidak boleh disepelekan karena maag sudah terjadi peradangan pada dinding lambung atau bagian bawah kerongkongan.
Peradangan pada dinding lambung menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada perut adalah gejala umum dari maag. Selain rasa sakit, gejala lain dari maag adalah mual, muntah, dan kesulitan mencerna makanan.
Baca Juga
Penderita maag juga bisa merasakan sensasi terbakar pada dada atau tenggorokan yang disebabkan asam lambung yang naik ke atas. Beberapa orang juga bisa mengalami perut kembung, diare, atau sembelit. Ciri-ciri lain dari maag termasuk munculnya bau mulut yang tidak sedap dan rasa tidak enak di mulut.
Advertisement
Seringkali, ciri-ciri maag akan terasa lebih parah pada malam hari atau saat tidur. Itu karena posisi tidur yang datar hingga menyebabkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Selain itu, aktivitas fisik atau mengangkat benda berat juga dapat memperburuk gejala maag.
Gejala maag dapat muncul secara tiba-tiba atau terus-menerus selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Penderita maag juga dapat mengalami gejala yang sering kambuh dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Pada beberapa kasus, maag dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti tukak lambung atau perdarahan.
Kondisi ini seringkali disebabkan asam lambung berlebihan yang merusak lapisan pelindung pada dinding lambung dan memicu terjadinya peradangan. Faktor lain yang dapat menyebabkan maag, antara lain pola makan yang buruk, stres, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori. Bila tidak diobati, maag dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan dapat menimbulkan komplikasi, seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), penyempitan katup lambung, dan paling parah adalah kanker lambung.
Ketahui Gejala Awal GERD
Penyakit GERD menjadi salah satu penyakit umum yang sering terjadi di tengah masyarakat. Penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan jika tidak terobati dengan serius, dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam pada Sakinah TV menyatakan GERD bisa saja memunculkan berbagai komplikasi karena asam lambung atau isi lambung yang naik ke kerongkongan dapat menimbulkan luka pada dinding dalam kerongkongan.
"GERD bisa saja tidak ada nyeri ulu hati dan mual, tetapi ada panas dada yang terbakar dan membuat mulut pahit," ujarnya.
Kedua gejala itu dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, seperti terbangun tengah malam karena asam lambung naik atau perlu minum obat sepanjang hari saking tidak tahan rasa sakitnya.
GERD dapat dikatakan sebagai fase lanjutan dari penyakit maag yang bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan serius.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk memperhatikan gejala-gejala yang muncul, seperti nyeri dada, kesulitan menelan, dan rasa tidak nyaman pada perut. Kamu harus segera mencari perawatan medis jika gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Advertisement
Cara Mencegah GERD
Menurut dr. Ari, GERD merupakan penyakit yang sebenarnya sifatnya kambuhan. Ketika sudah sembuh alias nggak kambuh lagi, penderita harus menjaga pola makan atau gaya hidup sehatnya. Nah, buat kamu yang sampai saat ini mengalami maag dan untuk mencegah datangnya GERD, ada baiknya melakukan hal ini.
Pertama, buat kamu para penggemar kopi, mulailah mengurangi asupannnya karena kafein yang terdapat dalam minuman itu dapat meningkatkan produksi asam lambung. Akan lebih baik lagi jika kamu menghindarinya.
Kedua, jaga kebiasaan makanmu yang sering terlambat. Ketika kamu terlambat makan dan mengonsumsi cokeat atau keju, justru dapat menyebabkan pengosongan lambung atau melemahkan klep antara kerongkongan dan lambung.
Ketiga, hindari kebiasaan langsung tidur setelah makan. Selain menyebabkan penumpukan lemak yang berujung pada kegemukkan, refluks juga sering terjadi. Keempat, lakukan aktivitas olahraga yang teratur dan setop konsumsi alkohol dan rokok.
Nah, selama Ramadan, disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan hindari mengunyah makanan secara terburu-buru. Saat berbuka puasa, kamu dapat mengawalinya dengan mengonsumsi makanan ringan, setelah itu lanjutkan dengan makan besar.
Untuk penderita maag agar nggak mengalami GERD, ada baiknya mengonsumsi obat maag yang mengandung antisida dengan Quick Action Formula yang bisa menurunkan dan menetralkan asam lambung dengan cepat. Waktu terbaik mengonsumsinya satu jam sebelum makan (sebelum sahur).
(*)