Sukses

Kenapa Ketika Sholat Witir 3 Rakaat Setelah Tarawih Imam Kerap Baca Surah Al-A'la, Al-Kafirun, Al-Ikhlas atau An-Nas?

Surah Al-A'la, Al-Kafirun, Al-Ikhlas kerap dibaca saat sholat witir 3 rakaat setelah sholat tarawih 8 rakaat

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar umat Muslim sudah melaksanakan sholat Tarawih pada malam hari ini. Usai hasil sidang isbat dibacakan bahwa 1 Ramadhan 1444 H (Hijriah) jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023, banyak dari kita yang berbondong-bondong pergi ke masjid untuk sholat Isya lalu dilanjut Tarawih berjamaah.

Selesai melaksanakan sholat Tarawih sebanyak delapaan rakaat, biasanya Imam akan memberikan ceramah atau kuliah tujuh menit (kultum). Baru kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat Witir 3 rakaat.

Di banyak masjid, seringkali surah yang dibaca saat sholat Witir tidak jauh-jauh dari Surah Al-A'la atau Al-Ghasyiyah di rakaat pertama, lalu membaca Surah Al-Kafirun di rakaat kedua.

Adapun penutup dari rangkaian sholat Witir yang dilaksanakan usai sholat Tarawih sebanyak 8 rakaat, Imam akan membaca surah-surah pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ada juga yang membaca ketiga-tiganya sekaligus.

Apa Keutamaan 3 Surah yang Dibaca Saat Sholat Witir 3 Rakaat?

Dikutip dari situs NU Online pada Rabu malam, 22 Maret 2023, Ulama Syafi'iyyah dan Hanabilah sepakat bahwa yang disunnahkan untuk dibaca pada sholat Witir di dua rakaat pertama adalah Surah Al-A'la (rakaat pertama) dan Surah Al Kafirun (rakaat kedua).

Perbedaan pendapat atau ikhtilaf justru terjadi untuk satu rakaat terakhir. Syafi'iyyah berpendapat surah yang dibaca sebaiknya ketiga-tiga surah pendek sekaligus, Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan Surah An-Nas).

Sedangkan ulama Hanabilah mengatakan cukup membaca Surah Al-Ikhlas tanpa Al-Mu'awwidzatain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dalil Keutamaan Membaca Surah Al-A'la dan Al-Kafirun Saat Sholat Witir 3 Rakaat

Tentu bukan tanpa alasan dan pedoman dalam berpendapat mengenai surah yang dibaca saat sholat Witir usai sholat Tarawih.

Adapun dasar yang dipakai kalangan ulama Syafi'iyyah adalah hadits riwayat an-Nasai dan Ibnu Majah.

Ketika Sayyidah Aisyah ditanya 'Surah apa yang dibaca Rasullah di dalam melaksanakan sholat Witir?', dia menjawab bahwa rakaat pertama adalah Al-A'la, rakaat kedua Al-Kafirun, dan rakaat ketiga adalah Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatain.

Syekh Zainuddin al-Malibari berkata:

ويسن لمن أوتر بثلاث أن يقرأ في الأولى {سَبِّحِ} وفي الثانية {الْكَافِرُون} وفي الثالثة الإخلاص والمعوذتين للاتباع

"Dan sunnah bagi orang yang berwitir tiga rakaat, membaca surat Sabbihis di rakaat pertama, surat al-Kafirun di rakaat kedua, surat al-Ikhlas dan al-Mu’awwidzatain di rakaat ketiga, karena mengikuti Nabi," (Syekh Zainuddin al-Malibari, Fath al-Mu’in, juz 1, hal. 290).

Mengomentari referensi tersebut, Syekh Sayyid Abu Bakr bin Muhammad mengatakan:

ـ (قوله: ويسن لمن أوتر بثلاث أن يقرأ الخ) أي لما رواه النسائي وابن ماجة: سئلت عائشة رضي الله عنها بأي شئ كان يوتر رسول الله - صلى الله عليه وسلم -؟ قالت: كان يقرأ في الأولى بسبح اسم ربك الأعلى، وفي الثانية بقل يا أيها الكافرون، وفي الثالثة بقل هو الله أحد والمعوذتين

"Ucapan Syekh Zainuddin: dan sunnah bagi orang yang berwitir tiga rakaat dan seterusnya”; karena hadits riwayat Imam an-Nasai dan Ibnu Majah, bahwa Sayyidah Aisyah ditanya, dengan apa Nabi melakukan witir? Aisyah menjawab, Nabi di rakaat pertama membaca Sabbihi Isma rabbikal A’la, di rakaat kedua membaca Qul Ya Ayyuhal Kafirun, dan di rakaat ketiga membaca Qul huwa Alllahu Ahad dan al-Mu’awwidzatain," (Syekh Sayyid Abu Bakr bin Muhammad al-Bakri, I’anah al-Thalibin, juz 1, hal. 290).

3 dari 3 halaman

Argumen Ulama Hanabila Disunnahkan Baca Surah Al-A'la dan Al-Kafirun Saat Sholat Witir

Terkait disunnahkannya membaca Surah Al-A'la dan Al-Kafirun lalu diakhiri Al-Ikhlas, ulama Hanabilah berpendapat menggunakan hadits riwayat Ubay bin Ka'ab bahwa Nabi Muhammad SAW membaca surah-surah di atas ketika melaksanakan sholat Witir tanpa menyebutkan Al-Mu'awwidzatain.

Menurut kalangan Hanabilah, hadits yang disampaikan Syafi’iyyah terdapat Yahya bin Ayyub yang notabenenya lemah riwayatnya. Syekh Ibnu Quddamah menjelaskan:

فصل: ويستحب أن يقرأ في ركعات الوتر الثلاث، في الأولى ب {سبح} ، وفي الثانية {قل يا أيها الكافرون} [الكافرون: 1] ، وفي الثالثة {قل هو الله أحد} [الإخلاص: 1] . وبه قال الثوري، وإسحاق، وأصحاب الرأي. وقال الشافعي: يقرأ في الثالثة {قل هو الله أحد} [الإخلاص: 1] ، والمعوذتين. وهو قول مالك في الوتر. وقال في الشفع: لم يبلغني فيه شيء معلوم

"Fasal, disunnahkan membaca di beberapa rakaat witir yang tiga, di rakaat pertama membaca surat Sabbihis, rakaat kedua qul ya ayyuhal kafirun dan rakaat ketiga qul huwa Allahu Ahad, ini adalah pendapatnya al-Tsauri, Ishaq dan para pemilik pendapat (Hanafiyyah). Imam al-Syafii berkata, di rakaat ketiga membaca qul huwa Allahu Ahad dan al-Muawwidzatain, ini adalah ucapannya Imam Malik dalam kasus rakaat ganjil. Sedangkan untuk rakaat genap, Imam Malik berkata, tidak ada hadits yang diketahui menerangkan hal tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.