Sukses

Viral Ibu Marah soal Acara Memasak di Sekolah yang Bahayakan Anak, Banyak Warganet Setuju

Kegiatan acara memasak di sekolah yang membayakan anak viral di Twitter

Liputan6.com, Jakarta - Masing-masing sekolah punya kegiatan tertentu untuk melatih kreativitas maupun kemampuan anak di berbagai bidang. Hal itulah yang juga dialami oleh anak dari pemilik akun Twitter @belindch.

Anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) itu mengikuti kegiatan masak-memasak di sekolahnya.

Yang bikin pemilik akun meradang lantaran acara memasak di sekolah putrinya itu menggunakan kompor yang tingginya hampir sejajar dengan wajah sang anak.

Terlebih lagi, ada minyak panas yang digunakan untuk menggoreng bahan makanan tersebut.

"EMOSI BATS GUE. Sekolahnya membiarkan anak-anak "menggoreng" dengan tinggi minyak dan kompor setinggi ini. Itu kalo kejadian minyaknya numplek apa gak habis muka anak gue??? Udah gue tegur di grup, dibaca aja, ga ada minta maaf sama sekali. STRESSS GUEEE," cuit Belindch di media sosial Twitter pada Rabu, 22 Februari 2023.

Saat melakukan protes melalui WhatsApp, guru di sekolah putrinya menjelaskan bahwa kegiatan itu didampingi oleh guru kelas 1 maupun kelas 2.

"Mohon maaf mama, semua guru kelas 1 dan 2 bertanggung jawab dalam acara ini karena ini acara bersama kelas 1 dan 2, dan anak-anak juga tidak dibiarkan sendiri dalam pendampingan guru-guru," jawab salah seorang guru.

Namun, menurut Belindch, acara itu sangat tidak bijak karena membiarkan anak berada sangat dekat dengan minyak panas. Hal yang dikhawatirkan tentunya berkaitan dengan keselamatan anak-anak.

"Didampingi didampingi. Tapi itu minyak kalo tumpah ke muka anak-anak, apakah gurunya mau mendampingi ditumpleki minyak panas juga? Kan enggak. Logikanyaaaaaa," sambung Belindch dalam cuitannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Respons Warganet Usai Melihat Cuitan

Belindch mengungkapkan bahwa sebelumnya sang anak diminta untuk membawa pisau plastik untuk memotong nugget.

Saat itu, Belindch nampaknya belum tahu bahwa akan ada praktek untuk menggoreng dengan minyak dan kompor sedekat itu dengan tubuh anak.

"Di pengumuman suruh bawa pisau plastik buat mengiris nuget (ini aja udah aneh), ternyata praktiknya ada goreng menggoreng. Mamak mana yg ga mara mara? Dan respon mereka ini kayak masih ga ngerti kalau kegiatan ini berbahaya," kata Belindch yang nampak masih kesal.

Hingga tulisan ini dipublikasikan, setidaknya sudah ada lebih dari 500 komentar menghujani cuitan Belindch. Bahkan, unggahan ini juga di-repost oleh warganet karena banyak yang setuju.

"Bahaya banget, Duh. Jangan sampe ada deep frying dalam praktik memasak. Kepleset dikit… Duh, ga mau bayangin. Coba dikasih awareness," ujar pemilik akun @s***y merespons.

"Knpa ga masak pancake gt gt ajasi yg minim minyak," kata akun @c***g.

3 dari 4 halaman

Belum Pantas untuk Menggoreng

Emosi warganet berlanjut. Ada pula yang beranggapan bahwa kegiatan untuk menggoreng belum pantas dilakukan oleh anak dengan kategori usia tersebut.

"Blm pas anak usia segini main goreng²an. Hias cupcake kek, apa kek," ujar akun @f***x.

"Noo, ini bahaya bgt. Kl pun ada kegiatan cooking/baking utk anak2, biasanya mereka cukup diberi bagian yg jauh dr sumber panas. Aku pernah ngurusin program beginian di kantor yg lama, utk anak2 biasanya, contoh bkin donat atau pizza, mereka ckp bagian kasih topping, ttp seru kok," kata akun @p***a menimpali.

"Waduuuh deket banget mana minyak panasnya banyak," ujar warganet lainnya.

4 dari 4 halaman

Kegiatan Tidak Aman dan Guru Diminta Evaluasi

Selain itu, ada pula warganet yang mengungkapkan bahwa guru seharusnya bisa evaluasi kegiatan. Ia pun berharap agar Belindch tidak dimusuhi perkara tidak setuju dengan kegiatan itu.

"I'll do the same way like her, ini secara safety jelas gak safety, meskipun didampingi pun juga ini masih taraf nggak aman untuk anak2, apalagi ini minyak panas, ya kalo masih ada yang ngebelain gurunya bisa jadi bahan evaluasi aja deh, semoga mbak ini gak dimusuhi ya mbak," kata akun @m***k.

"Anaknya kakak teman sy jd korban terbakar akibat disiram alkohol oleh temannya saat praktikum masak memasak di sekolah. Berbulan2 gak bisa masuk sekolah krn luka bakar sekujur tubuh. Bagaimana dampaknya itu ke anak dan ortu akibat kejadian yg harusnya bisa dicegah oleh sekolah," tambah akun @l***h merespons cuitan Belindch.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.