Sukses

COVID-19 Dikabarkan Segera Berakhir, Sudahkah Kemenkes Bersiap Hadapi Endemi?

Bagaimana cara Kemenkes RI merespons WHO yang menyatakan Pandemi COVID-19 segera berakhir

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) drg. Widyawati, MKM. menanggapi isu pandemi COVID-19 yang diperkirakan segera berakhir.

Hal ini pertama kali disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 September 2022. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa negaranya sudah bebas pandemi.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut wanita yang karib disapa Bu Wiwid, sejauh ini pihaknya tengah menunggu kebijakan-kebijakan yang keluar dari pemerintah.

“Kan perlu dilihat juga situasinya, situasi internal di Indonesia mungkin tidak sama dengan situasi di negara lain. Jadi memang perlu ada satu kebijakan yang kuat yang baru nanti kita umumkan kepada khalayak bahwa sudah endemi.”

“Tapi tetap kita menunggu kebijakan-kebijakan dan situasi di Indonesia yang saat ini juga mungkin agak beda dengan negara lain,” ujar Wiwid dalam Workshop virtual bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Danone, Rabu (21/9/2022).

Sementara menunggu kebijakan yang kuat, Wiwid mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika kelak menghadapi endemi.

“Bagaimana sih menghadapi endemi? Ya itu tetap saja kita protokol kesehatan, tetap dijalankan. Kemudian media bantu kita untuk tetap mengingatkan bahwa kita masih terus berada di situasi yang tetap terus prokes.”

Di sisi lain, Kemenkes juga akan tetap memberikan informasi-informasi terkait pembaharuan protokol kesehatan dan apa saja yang perlu dilakukan jika sudah endemi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belum Ada Bocoran

Sejauh ini, pernyataan dari WHO belum diikuti dengan kebijakan resmi. Artinya masyarakat masih perlu menunggu.

“Terkait dengan endemi, kita ikuti saja karena memang belum ada kebijakan resmi yang keluar. Ini baru berita saja, belum ada kebijakan resmi bahwa ini sudah endemi atau apa.”

“Tapi tetap protokol kesehatan harus kencang, jaga jarak, cuci tangan, hidup sehat. Itu yang harus kita terapkan sampai sekarang, jangan lalai untuk memakai masker,” ujar Wiwid.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada bocoran terkait kapan Indonesia akan bebas dari pandemi COVID-19.

“Belum ada bocoran, intinya kalau pemerintah sudah sounding (menyuarakan) pandemi berakhir tentunya kita akan memberitahukan kepada masyarakat. Saat ini kebijakan itu belum keluar jadi kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan.”

Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker tak hanya melindungi diri dari paparan virus COVID-19. Menggunakan masker sehari-hari juga baik untuk meminimalisasi paparan debu saat melakukan perjalanan.

“Banyak sebetulnya manfaat memakai masker, maskermu melindungiku, maskerku melindungimu. Jadi budaya boleh juga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan makan makanan sehat, hidup bersih sehat, olahraga, itu bagus loh diterusin.”

3 dari 4 halaman

Masih Ada Peningkatan Kasus

Berakhirnya pandemi COVID-19 menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat dunia. Namun pada kenyataannya, masih terdapat peningkatan kasus COVID-19 di berbagai negara.

Beberapa negara yang masih mengalami peningkatan kasus menurut Our World in Data , Covid Variants per 8 September 2022 yang disajikan Wiwid adalah Hong Kong, Taiwan, Rusia, dan Cina.

Sedangkan di Indonesia, update kasus COVID-19 per Kamis 15 September menunjukkan:

- Ada 8 provinsi mengalami peningkatan kasus.

- Ada 26 provinsi mengalami penurunan kasus.

- Kasus positif harian mencapai 2.651 kasus.

- Positivity rate 7,85 persen.

- Hingga 15 September 2022 kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai 6.402.686.

- Kasus kematian akumulasinya 157.849 kasus.

- Tren kematian turun 13,04  persen dibanding minggu sebelumnya.

- Total spesimen diperiksa sebanyak 107.785.960.

- Rawat inap di rumah sakit dengan keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) 5,41 persen.

- Kasus aktif turun 19,36 persen dibanding minggu sebelumnya.

- Tren perawatan di rumah sakit turun 9,45 persen dibanding minggu sebelumnya.

4 dari 4 halaman

Vaksinasi Indonesia per 15 September

Terkait vaksinasi, Wiwid menjelaskan bahwa capaiannya memang biasa turun di akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu atau di hari libur. Di hari-hari biasa atau hari kerja, capaiannya kembali naik.

Capaian vaksinasi pada 15 September 2022 hingga pukul 18.00 WIB adalah sebanyak 56.023 orang. Sedangkan, sasaran vaksinasi sebanyak 234.660.020.

“Total vaksinasi (hingga tanggal 15) adalah 436.571.380. Capaian vaksinasi booster pertama COVID-19, Bali (69,8 persen), DKI Jakarta (66,0 persen), dan Kepulauan Riau (52,1 persen) sudah mencapai lebih dari 50 persen booster pertama. Dan yang paling kecil adalah Papua (8,9 persen).”

 Vaksin memang masih diyakini sebagai tameng untuk mencegah terjadinya gejala berat ketika terinfeksi COVID-19. Data menunjukkan, pada populasi yang diberikan booster pertama usia lebih dari 18, maka kadar antibodinya naik empat hingga enam kali lipat.

“Jadi memang untuk mencapai target yang lebih banyak lagi supaya selesai, maka perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mendorong percepatan booster pertama. Ini supaya semua masyarakat mendapat booster pertama.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.