Sukses

Ibu Rumah Tangga Terpapar HIV, Wahai Para Suami Jangan 'Jajan' di Luar Rumah

Data 30 tahun menunjukkan ada 653 ibu rumah tangga di Kota Bandung terpapar HIV. KPA Kota Bandung mengutarakan salah satunya karena suami 'jajan' di luar rumah.

Liputan6.com, Bandung Setia terhadap pasangan merupakan janji suci yang diucapkan suami istri. Namun, bagaimana jika ada yang melanggarnya? Bukti pelanggarannya adalah adanya ratusan ibu rumah tangga terpapar virus HIV.

Data di Kota Bandung Jawa Barat dari tahun 1991 sampai 2021 menunjukkan ada 11 persen ibu rumah tangga yang tertular HIV. 

"11.18 persen (664 IRT) tertular dari pasangannya, akibat hubungan heteroseksual," ujar Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung Sis Silvia Dewi ditulis Bandung, Senin, 5 September 2022.

Penularan HIV AIDS tersebut diduga akibat suami mereka melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, suami sering 'jajan' selain dengan istrinya.

"Enggak pake pengaman jajannya, hubungan seksual tanpa pengaman selain dengan istrinya," ungkap Silvia.

Silvia menjelaskan hampir dipastikan seluruh warga Kota Bandung yang melakukan hubungan heteroseksual atau perilaku seksual berisiko terancam paparan virus HIV.

Salah satu antisipasinya adalah tetap setia kepada pasangan, hindari perilaku seksual berisiko, tidak menggunakan jarum suntik bergantian, dan tidak putus minum obat ARV bagi yang sudah terpapar.

"Pemeriksaan HIV penting agar tidak menular ke orang lain, apalagi ke pasangan hidup. Dengan memeriksakan diri, maka paparan HIV akan berhenti di pengidap saja," kata Silvia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anak Bisa Tertular dari Ibu

Silvia mengatakan angka paparan HIV melalui hubungan heteroseksual tiap tahun mengalami kenaikan di Kota Bandung. Pasalnya masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa HIV.

“Yang jadi sedih itu kan HIV/AIDS itu kan terutama HIV-nya enggak ada gejala tuh, jadi banyaknya orang yang kena HIV tidak tahu kalau dia kena HIV. Akhirnya orang yang tertular ga sadar kalau ada ibu rumah tangga tertular lalu hamil akhirnya punya anak yang positif," kata Silvia.

Silvia menerangkan tidak adanya gejala awal yang dirasakan oleh pengidap HIV menjadi faktor lain pengidap beresiko menularkan kembali kepada orang lain atau bahkan pasangannya.

Sedangkan, paparan virus HIV ini berlanjut kepada anak. Namun ucap Silvia, paparannya masih dalam angka yang relatif rendah.

“Anak kecil, ditularkan, hanya 2,76 persen (164 kasus),” tuturnya.

Padahal, bila sejak awal diketahui ibu terinfeksi HIV, sedari hamil maupun saat hamil bisa dilakukan upaya pencegahan penularan vertikal. Salah satunya konsumsi obat antiretroviral dan metode persalinan yang aman agar bayi yang lahir tidak tertular HIV.

3 dari 3 halaman

Tes HIV Sebelum Menikah

Saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Kesehatan melakukan pengetesan kesehatan termasuk di dalamnya ada pengetesan HIV AIDS sebelum pasangan menikah.

“Sudah ada surat edaran wali kota yang mau menikah harus melakukan tes kesehatan, di dalamnya ada tes HIV, tapi tidak hanya HIV saja, ada yang lain juga seperti pemeriksaan penyakit menular, penyakit tidak menular, TBC dan lainnya,” jelas Silvia.

Melalui pengetesan itu, pihaknya juga lebih mudah melakukan pelacakan HIV AIDS di Kota Bandung. Begitupun dengan ibu hamil yang mengidap HIV AIDS, pihaknya juga melakukan treatment agar tidak menularkan kepada anaknya.

“Untuk ibu hamil juga ada tes nya, tripel eliminasi, ada tes hepatitis, sipilis dan HIV. Buat yang positif diberi ARV, dikasih obat supaya nanti tidak menular ke anaknya, pas anaknya lahir juga dikasih obat untuk meminimalisir penularan,” kata Silvia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.