Sukses

Ibu Rumah Tangga Bisa Kelelahan, Lakukan Ini agar Tetap Sehat Mental

Sah-sah saja ibu rumah tangga merasa kelelahan dan kewalahan. Ambil jeda agar tetap bisa tenang menghadapinya.

Liputan6.com, Jakarta Ibu rumah tangga (IRT) bisa merasa lelah dan kewalahan mengurus rumah. Jadi, bila tiba-tiba menangis tanpa sebab dan tidak fokus saat mengurus pekerjaan rumah segera ambil jeda seperti disampaikan psikolog klinis Rumah Sakit Sari Asih Ciputat Tangerang Selatan Mahesti Pertiwi.

"Terima saja dahulu perasaan tidak menentu tersebut, atau hal-hal yang tidak nyaman tersebut, karena jika didiamkan atau dihindari justru akan menambah ketidaknyamanan dalam diri," kata Mahesti.

Kemudian, ibu bisa menenangkan diri dengan menarik napas panjang beberapa kali kemudian merenungkan penyebab emosi dan sensasi fisik yang muncul. Lalu, memilah asumsi dan fakta, serta mengidentifikasi hal yang bisa dikendalikan.

"Setelah itu fokus pada apa yang bisa dikendalikan, semisal mengubah sudut pandang, atau bisa juga dengan berbagi dengan orang terdekat yang dipercaya," katanya mengutip dari Antara.

Apabila langkah-langkah tersebut belum bisa mengatasi masalah, tak ada salahnya menghubungi psikolog atau psikiater. Sehingga, bisa dibantu untuk mengetahui kondisi serta jalan keluarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Sehat Mental

Mahesti menjelaskan bahwa seorang individu bisa dikatakan sehat secara mental jika bisa memahami dan mengenali diri, memahami yang dipikirkan dan dirasakan, memahami kelebihan dan keterbatasan diri.

"Ciri-ciri individu bermental sehat itu adalah di mana ia bisa memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan, tidak kesulitan dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain, juga tetap bisa terus berkarya secara produktif, berkontribusi bagi orang lain, serta mampu mengelola stres maupun tekanan yang hadir dalam kehidupannya."

Menjalankan peran sebagai seorang ibu tidak mudah, apalagi jika memiliki beban pekerjaan lain. Butuh proses untuk belajar menghadapinya.

"Banyak para ibu berpikir dan berkeinginan untuk bisa berbuat banyak pada semua peran, seperti menjadi seorang ibu, seorang istri, seorang anak, seorang wanita pribadi, dan juga ibu yang berkarya. Mereka pun terkadang lupa tentang kebutuhan dirinya sendiri. Ada perasaan bersalah saat mencoba memberikan waktu untuk diri sendiri," katanya.

Oleh karena itu, Mahesti menyarankan para ibu membagi waktu untuk setiap peran, termasuk untuk diri sendiri. "Karena diri sendiri perlu juga diberi waktu bermakna," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.