Sukses

Ajak Anak Terus Aktif, Mulai dari Bersepeda bahkan Ngegym

Tak masalah bila anak suka olahraga latihan beban di gym. Memang aman anak latihan beban?

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan orangtua agar mengajak anak terus aktif bergerak. Mulai dari berlarian, bersepeda bahkan ngegym atau latihan beban.

"Dari aspek tumbuh kembang anak, anak harus dirangsang untuk beraktivitas fisik entah kejar-kejaran, main sepeda, bahkan ngegym dan latihan beban," kata Piprim.

Piprim mengingatkan orangtua harus tahu olahraga yang disukai anak. Ia juga tak mempermasalahkan bila anak suka olahraga latihan beban seperti nge-gym. Memang aman anak latihan beban?

Menurut Piprim tidak masalah anak menyukai olahraga latihan beban asalkan intensitas dak berlebihan dan dan sesuai dengan usia.

"Enggak usah kita paksa, kita cukup mengarahkan saja. Tetapi pada prinsipnya, anak-anak itu boleh latihan beban sepanjang itu sesuai dengan usianya," ujar Piprim mengutip Antara.

Piprim kemudian mengambil contoh anak-anak di Rusia yang sudah latihan beban sejak dini. Mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan memiliki postur tubuh tinggi. Itu merupakan bukti bahwa tak ada masalah jika anak melakukan latihan beban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pandemi Bikin Anak Mager

Sayangnya, pandemi COVID-19 telah membuat segala aktivitas harus dilakukan di rumah. Kondisi ini bikin anak-anak jadi mager alias malas gerak. Alhasil banyak anak yang tidak bugar.

"Anak-anak yang dikurung terus di rumah, ini sangat bermasalah karena kalau dikurung biasanya larinya ke gadget dan snacking," kata Piprim.

Terlalu banyak snacking apalagi yang berupa junk food, akan menyebabkan gula darah meningkat.

"Ketika gula darahnya menurun, pada saat itu kita lapar lagi, merangsang snacking lagi. Terus begitu. Padahal snack itu terus akan menimbun kalori di tubuh kita lebih banyak," kata Piprim.

Maka dari itu pastikan untuk terus mengajak anak berolahraga atau beraktivitas fisik di luar rumah. Tentu dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan sampai anak-anak itu dikurung saja dan ini nantinya akan ada banyak masalah, karena exercise itu is a treatment sebetulnya. Jadi sangat bagus (sebagai langkah) promotif, preventif, juga kuratif," pungkas Piprim.

3 dari 3 halaman

Cegah Anak Alami Obesitas

Dokter spesialis anak Cynthia Rindang Kusumaningtyas yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah ini merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada anak:

1. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi.

2. Minum air putih dengan cukup

3. Makan sayur dan buah setiap hari agar si kecil cepat merasa kenyang dengan makanan yang sehat

4. Membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games, dan digantikan dengan aktivitas fisik, misalnya jalan pagi atau bermain sepeda, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Apabila anak Anda tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, membantu orangtua mencuci motor atau mobil, bahkan menyapu pun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik," jelas Cynthia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.