Sukses

Punya Banyak Dokter, RSCM Siap Terima Pasien Cacar Monyet

RSCM mengaku siap menerima pasien cacar monyet atau monkeypox

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM Lies Dina Liastuti menjelaskan terkait kesiapan pihaknya dalam menghadapi monkeypox atau cacar monyet.

Menurutnya, RSCM sejauh ini sudah siap jika di kemudian hari ada kasus cacar monyet yang ditemukan di Indonesia.

“Kesiapan ya kita kan dokter-dokternya ada, dokter tropik infeksi, kalau menyerang anak ada dokter anak. Semua sih siap, laboratorium kita juga siap. Tapi sampai saat ini kita belum terima satu pun pasien monkeypox,” kata Lies saat ditemui di RSCM usai peluncuran SmartRSCM pada Jumat (5/8/2022).

Ia juga membahas soal vaksinasi COVID-19 dosis keempat bagi tenaga kesehatan. Menurutnya, pihaknya belum melaksanakan vaksinasi booster kedua tersebut lantaran masih menunggu vaksinnya.

“Vaksinasi yang keempat belum, perintahnya sudah  tapi kan kita menunggu dropping vaksin, vaksinnya belum kita terima.”

Meski begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berpengalaman melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sebanyak tiga kali sehingga pelaksanaan selanjutnya akan lebih mudah.

“Tinggal di-list nama-namanya dan tinggal kita panggil-panggil saja. Misalnya datangnya 1.000 vaksin yang kita vaksin dulu 1.000 orang.”

Pegawai RSCM sendiri ada 5.300 orang ditambah para peserta didik calon spesialis dan calon dokter sebanyak 1.600.

“Jadi hampir 8.000-an yang harus kita vaksin, mungkin kita harus bertahap melakukannya.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peluncuran SmartRSCM

Sebelumnya, Lies dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono serta berbagai pihak lain telah meluncurkan platform SmartRSCM.

Ini merupakan langkah untuk menjawab tantangan dalam percepatan digitalisasi layanan kesehatan. SmartRSCM merupakan layanan telekonsultasi terpadu yang diluncurkan melalui program SiapDok yang sudah dikembangkan RSCM sebelumnya.

Peluncuran SmartRSCM dilatarbelakangi tantangan dalam menjaga kesehatan di masa pandemi COVID-19. Peraturan pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah membuat akses layanan kesehatan menjadi terbatas.

Hal ini juga berimbas pada perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai sektor salah satunya sektor kesehatan. Sektor ini turut beradaptasi dengan keadaan dengan melahirkan layanan telekonsultasi.

Hal inilah yang menginisiasi RSCM bekerja sama dengan PT. Telekonsul Digital Indonesia untuk membuat aplikasi telekonsultasi 3 tahun yang lalu bertepatan dengan HUT RSCM ke-100 yang dinamai SiapDok dan terus menerus dikembangkan.

Kini, layanan telekonsultasi tersebut diperluas dan aplikasi berubah nama menjadi SmartRSCM by SiapDok atau SmartRSCM. Kemitraan ini dikembangkan dalam ekosistem kesehatan yang bekerja sama dengan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang kesehatan –Admedika, Kimia Farma, Prodia sehingga memudahkan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan kapan pun di mana pun.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Mempermudah Konsultasi Kesehatan

Dalam layanan berbasis teknologi, sistem yang dibangun ini mengikuti kaidah dan ketentuan yang menjamin keamanan data pasien melalui penyimpanan data di cloudRSCM.

Kedaulatan data menjadi perhatian khusus, dengan demikian terciptalah sistem layanan yang terpercaya (trusted system).

Melalui layanan SmartRSCM ini, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara virtual di mana pun dan kapan pun. Telekonsultasi juga mencangkup berbagai macam layanan lainnya seperti reservasi layanan, tebus obat, reservasi laboratorium, pembayaran, dan lain-lain.

Oleh karena itu, dengan menggunakan layanan telekonsultasi, pasien dapat mengakses layanan kesehatan secara keseluruhan dengan mudah. Aplikasi tersebut didesain untuk memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter andal sesuai kebutuhan.

Pasien bisa konsultasi via video call dan seluruh konsultasi masuk ke rekam medik pasien sehingga dapat terpantau oleh dokter dengan baik dan akuntabel sesuai standar Internasional.

SmartRSCM merupakan layanan one stop service di mana semua layanan terintegrasi menjadi satu. Platform ini bekerja sama dengan AdMedika. Berbagai produk asuransi di bawah naungan AdMedika telah diterima oleh SmartRSCM yang kemudian berkaitan dengan pembayaran penggunaan platform.

4 dari 4 halaman

Bisa Video Call dengan Dokter

Menurut Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, fitur video call yang ada dalam platform ini membuat pertemuan virtual pasien dan dokter terasa lebih nyata.

“Dengan video call, kehadiran dokter itu lebih dirasakan. Kalau aplikasi lain yang biasanya dengan chatting dan chatting itu kurang dirasakan (kehadiran dokternya). Beberapa pasien membutuhkan secara psikologis kelihatan dokternya sehingga konsultasinya bagus,” kata Dante dalam acara yang sama.

Telemedisin dilakukan dengan dokter menghubungi pasien atau pasien menghubungi dokter dan keduanya bisa bertatap muka secara virtual dan melakukan pelayanan konsultasi.

“Nanti pasiennya akan dapat resep obat, obatnya akan diantar ke rumah.”

Ia juga menambahkan bahwa setiap rumah sakit seharusnya memiliki layanan telemedisin seperti ini.

“Ini terobosan yang bagus sehingga tidak terpaku pada atap rumah sakit saja tapi pelayanan itu lebih paripurna di luar jangkauan rumah sakit dan juga di luar waktu-waktu praktik juga bisa terlayani termasuk dalam kasus-kasus darurat.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.