Sukses

Tak Hanya Cegah Kehamilan, Beberapa Jenis Pil KB Juga Bisa Bantu Kontrol Jerawat

Beberapa jenis pil KB memiliki kemampuan untuk mengontrol jerawat.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat menjadi masalah yang begitu mengganggu bagi begitu banyak wanita dalam berbagai kategori usia. Sederet upaya untuk menghilangkannya pun mungkin telah dilakukan.

Menurut kepala layanan wanita dan anak Summit Medical Group di New Jersey, Christine Masterson, hormonlah yang menjadi penyebab dibaliknya.

"Ada hubungan yang pasti antara jerawat dan hormon selama semua fase kehidupan seorang wanita. Dari masa remaja, kehamilan, bahkan perimenopause," ujar Christine dikutip Women's Health pada Selasa, (14/6/2022).

Kabar baiknya, beberapa jenis pil KB ternyata memiliki kemampuan untuk mencegah jerawat lho. Christine mengungkapkan bahwa beberapa penelitian pun telah menemukan hubungan antara jenis kontrasepsi tertentu dengan penurunan jerawat.

Salah satunya adalah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatologists. Para peneliti tersebut mengamati 32 penelitian lainnya yang menemukan bahwa pil KB lebih baik dalam menghilangkan jerawat selama enam bulan daripada antibiotik yang digunakan untuk jerawat yang biasanya hanya membantu dalam waktu tiga bulan.

Bahkan, beberapa jenis pil KB juga telah diajukan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration) Amerika Serikat untuk dijadikan sebagai obat jerawat.

"Persamaannya lagi-lagi terletak pada hormon itu sendiri. Perubahan hormonal normal dalam tubuh yang terjadi sepanjang siklus dapat menyebabkan adanya peningkatan hormon yang biasanya lebih berpusat pada pria," kata Christine.

"Hormon-hormon itulah yang menyebabkan lebih banyak minyak terbentuk di bawah kulit dan ketika minyak itu terperangkap, bakteri bertumbuh, dan jerawat terbentuk," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pil KB Bantu Atur Kadar Hormon

Sedangkan menurut Christine, ketika Anda menggunakan alat kontrasepsi, maka kadar hormon yang dapat menyebabkan jerawat tersebut bisa diatur dengan lebih baik.

"Anda tidak mengalami peningkatan hormon yang signifikan, yang berarti akan ada kemungkinan penurunan jerawat juga," ujar Christine.

Lebih lanjut Christine mengungkapkan bahwa alat kontrasepsi seperti pil KB merupakan pengobatan yang umum digunakan untuk jerawat. Sehingga seringkali dokter kandungan pun meresepkan pil KB atas permintaan beberapa dokter kulit.

Lalu, pil KB seperti apakah yang memiliki manfaat untuk mencegah jerawat? Christine menjelaskan, pil KB tersebut harus memiliki kandungan yang merupakan kombinasi antara estrogen dan progesteron.

Hal tersebut berarti bahwa alat kontrasepsi seperti IUD atau hanya pil yang mengandung progesteron tidak akan berfungsi.

Namun penting untuk mengingat bahwa pil tersebut tidak boleh didapatkan secara bebas. Melainkan harus dengan resep dokter yang Anda tuju.

"Penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat medis lengkap Anda sebelum mengonsumsi pil KB untuk alasan apapun. Jika Anda memiliki riwayat pembekuan darah atau jenis migrain tertentu, kemungkinan Anda tidak dapat menggunakannya," kata Christine.

3 dari 4 halaman

Tidak Instan dan Bukan untuk Pasien PCOS

Christine juga menyebutkan bahwa terdapat pula kondisi yang kemungkinan besar tidak dapat membuat seseorang menggunakan pil KB sebagai upaya pencegahan jerawat.

Salah satunya adalah Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), gangguan hormonal yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan, menstruasi tidak teratur, dan masalah kesuburan.

"Mengonsumsi pil KB mungkin tidak cukup dalam situasi tersebut (PCOS). Jadi pastikan jujur untuk semua hal tentang kondisi Anda pada dokter," kata Christine.

Terlebih, Christine juga mengungkapkan bahwa Anda pun tidak dianjurkan untuk mengharapkan hasil yang instan. Mengingat masih ada kemungkinan kulit akan menjadi lebih buruk pada awal penggunaan.

"Beberapa orang melihat kulit mereka memburuk ketika pertama kali mulai meminumnya. Tapi seringkali kadar hormonnya turun setelah sekitar enam bulan dan kondisi kulitnya jadi membaik," kata Christine.

4 dari 4 halaman

Jerawat Masih Mungkin untuk Kembali

Tak berhenti di sana, menggunakan pil kontrasepsi seperti pil KB juga mungkin tidak akan menghentikan jerawat sepenuhnya. Terutama saat Anda menghentikan konsumsi tersebut.

Selalu ada kemungkinan jerawat bisa datang kembali dalam situasi yang berbeda. Hal tersebut juga bergantung pada apa yang menjadi penyebab dibalik munculnya jerawat.

"Jika Anda mulai menggunakan alat kontrasepsi selama masa remaja Anda, pada saat Anda melepaskannya di kemudian hari, hormon mungkin berada dalam pola yang lebih teratur," ujar Christine.

"Hal yang sama berlaku untuk jerawat yang disebabkan oleh kehamilan, menyusui, perimenopause, atau fase kehidupan lainnya karena hormon seorang wanita selalu berubah, begitu pula kemungkinannya untuk berkembang menjadi jerawat," Christine menuturkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.