Sukses

Mengenal Eco-Anxiety dan Cara Mengatasinya

Apa itu Eco-Anxiety? Apakah sama dengan Anxiety Disorder?

Liputan6.com, Jakarta - Kecemasan seseorang tak selalu karena dirinya atau orang di sekitarnya. Perubahan iklim seperti yang Anda sering dengar diberita juga bisa meningkatkan kecemasan seseorang.

Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan Eco-anxiety.

Hampir setiap hari kita mungkin dihadapkan dengan berita tentang bencana kekeringan, banjir bandang, atau kebakaran yang mematikan. Belum lagi kita melihat banyak spesies hewan mati, lautan tercemar berlebihan, dan, manusia menggunakan terlalu banyak plastik.

Orang-orang bisa mengalami kecemasan dengan berita keadaan planet kita --- dan itu menyebabkan ketakutan. Banyak orang yang mengalami kondisi yang disebut Eco-anxiety alias kecemasan lingkungan ini dan efeknya sangat nyata.

Sebuah laporan pada 2017 yang dirilis oleh American Psychological Association (APA) menemukan bahwa perubahan iklim dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental, termasuk memicu gejala seperti trauma dan mendefinisikan kecemasan lingkungan sebagai 'ketakutan kronis akan malapetaka lingkungan'. 

Jadi, bagaimana Anda tahu jika Anda mengalami kecemasan lingkungan?

COO dari Foundation for Climate Restoration, Erica Dodds, memberi tahu bahwa kecemasan lingkungan adalah perasaan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan entah bagaimana merusak planet ini, dan secara tidak langsung merusak kita. 

Menurut Dodds, orang yang mengalami eco-anxiety akan melakukan dua langkah ekstrems.

Orang ini mungkin lebih proaktif daripada kebanyakan orang dalam mengambil tindakan untuk melindungi sumber daya, seperti menggunakan botol air yang dapat digunakan kembali dan wadah penyimpanan makanan, dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.

"Atau, di sisi lain, mereka mungkin merasa sangat tidak berdaya untuk menghentikan degradasi lingkungan sehingga mereka tidak dapat menanganinya dengan memikirkannya sama sekali,” katanya dilansir She Knows.

"Mereka mungkin menghindari mengambil langkah proaktif karena tampaknya hanya membuat sedikit perbedaan dan memaksa mereka untuk menghadapi skala masalah yang luar biasa," Dodds menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana Menghadapinya?  

Strategi yang berbeda akan bekerja untuk orang yang berbeda, Dodds dan Dr Kriss A. Kevorkia percaya bahwa dengan mengambil tindakan merupakan obat terbaik untuk mengurangi kecemasan lingkungan Anda.

"Ketika berbicara tentang kesedihan lingkungan dan kecemasan lingkungan, saya mendorong orang untuk duduk sejenak dan pada saat itu menemukan sesuatu untuk disyukuri," kata Kevorkian.

Apabila Anda dapat melihat keindahan Alam untuk sesaat dan menghargainya, lakukanlah! Jika tidak, maka pikirkan tentang semua orang yang bekerja untuk menyelamatkan alam.

 

3 dari 3 halaman

Sisi Lainnya

Kevorkian mengakui ada sejumlah besar hal mengerikan yang terjadi di dunia kita saat ini yang membutuhkan waktu untuk diproses. Namun, seharusnya itu tidak menghalangi Anda untuk melakukan bagian Anda.

"Sangat mudah untuk tetap di tempat tidur dengan selimut menutupi kepala kita berharap orang lain akan melakukan sesuatu, tetapi sudah waktunya bagi kita untuk mulai mengutamakan alam dan semua yang dia butuhkan karena tanpa dia, kita tidak akan ada," ujarnya.

Jika mengambil tindakan terkadang tampak berlebihan, Dodds berkata, berdamailah dengan kenyataan bahwa Anda tidak dapat melakukan segalanya.

"Saya merasa terbantu untuk berjejaring dan melihat secara langsung bahwa orang lain sedang mengerjakan masalah yang sangat saya pedulikan tetapi tidak punya waktu untuk berkontribusi," kata Dodds.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.