Sukses

Dokter Peringatkan Sebelum Minum Ibuprofen, Ketahui 4 Kondisi Ini

Berikut adalah lima hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi Ibuprofen.

Liputan6.com, Jakarta - Anda tak memerlukan resep dokter untuk mengonsumsi ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Meski dijual bebas, ibuprofen tetaplah obat dan bisa sangat berbahaya jika salah konsumsi.

Ibuprofen merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati demam dan nyeri.  Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda mengonsumsinya.

"Orang-orang tidak menganggap obat yang dijual bebas itu sebagai obat sama sekali," kata ahli penyakit dalam Janet Morgan, MD.

Berikut adalah lima hal yang dokter ingin Anda ketahui sebelum mengonsumsi Ibuprofen. 

1. Ibuprofen adalah Pengencer Darah

Dokter memperingatkan orang yang mengonsumsi obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah harus menghindari NSAID. 

"Obat-obatan ini, yang tersedia tanpa resep dan digunakan secara umum untuk meredakan rasa sakit dan nyeri yang kita semua alami, juga merupakan pengencer darah," kata ahli jantung Stephen G. Ellis, MD. 

Menurutnya, orang yang menggabungkannya dengan pengencer darah resep,  bisa mengalami pendarahan serius.

2. Cedera ginjal

Atlet yang secara teratur menggunakan NSAID meningkatkan risiko cedera ginjal yang serius, ini berdasarkan hasil penelitian.

"Jika Anda mengonsumsi NSAID secara teratur, Anda harus melakukan pemantauan darah secara teratur, termasuk pengukuran fungsi ginjal," kata Robert H. Shmerling, MD. 

Dan jika Anda memiliki penyakit ginjal yang signifikan, Anda mungkin harus menghindari NSAID non-aspirin sama sekali. Tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda dipersilakan mengonsumsi NSAID. 

"Mereka bisa sangat membantu, dan banyak dari efek sampingnya dapat dihindari dengan tindakan pencegahan yang tepat," ujarnya

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Serangan Jantung dan Stroke

Dokter juga memperingatkan, penggunaan NSAID kronis dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

"Kembali pada tahun 2005, FDA memperingatkan bahwa mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke," kata Gregory Curfman, MD. 

Pada Juli 2015 FDA mengambil langkah yang tidak biasa untuk memperkuat peringatan ini lebih lanjut. Ini dilakukan atas saran panel ahli yang meninjau informasi tambahan tentang NSAID dan risikonya. 

"Karena ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Aleve) tersedia over-the-counter dan begitu banyak digunakan, penting untuk menyadari peringatan ibuprofen dan peringatan naproxen dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi risiko," kata Curfman.

3 dari 4 halaman

4. Sakit Maag

NSAID dapat menyebabkan masalah pencernaan yang serius. "Gejala gastrointestinal adalah efek samping paling umum dari NSAID," kata Theodore R. Fields, MD, FACP.

Kemungkinan besar adalah iritasi lambung dan sensasi yang dikenal sebagai "mulas" (yang tidak ada hubungannya dengan jantung Anda). Dalam kasus yang parah, NSAID dapat mengiritasi lapisan perut Anda sehingga terbentuk ulkus (erosi kecil). 

Dalam kasus terburuk, erosi semacam itu dapat menyebabkan pendarahan internal, yang mungkin mengancam jiwa. 

"Perforasi, yang berarti 'lubang' di perut, juga dapat terjadi pada kasus yang jarang terjadi. Ini adalah masalah mendesak yang memerlukan perhatian medis segera," jelas Fields.

4 dari 4 halaman

Jumlah Konsumsi yang Aman

Untuk itu, selalu bicarakan dengan dokter sebelum memutuskan berapa jumlah ibuprofen yang aman, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi atau masalah GI. 

"Tidak ada jawaban yang cocok untuk semua," kata Morgan.

 "Itu tergantung pada kondisi kesehatan Anda secara umum. Ini bukan tanpa risiko, tetapi Anda bisa merasa cukup aman meminumnya selama sekitar tiga hari. Ambil tidak lebih dari 400 hingga 600 miligram, tiga kali sehari, dengan makanan. Jika tidak, itu dapat merusak," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.