Sukses

7 Dampak Santap Makanan Dingin atau Panas bagi Tubuh

Ragam dampak makanan panas dan dingin yang memengaruhi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ingin menyantap makanan, beberapa orang lebih suka memakan makanan tersebut dalam kondisi yang masih panas. Kondisi makanan yang panas atau hangat identik dengan kesegaran hidangan. Namun, terkadang ada juga makanan yang lebih enak disantap ketika dingin.

Hal ini bersifat subyektif dan kembali pada selera masing-masing individu. Namun, Anda perlu tahu bahwa rupanya suhu makanan pun memiliki pengaruh pada kondisi kesehatan tubuh.

Oleh sebab itu, dirangkum dari Bright Side, berikut adalah 7 perbedaan yang perlu Anda ketahui akan makanan panas dan dingin, dan pengaruhnya bagi tubuh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Tubuh menyerap lebih banyak kalori pada makanan dingin

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang memilih hidangan dingin daripada hangat cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.

Untuk lebih spesifiknya, mereka mengonsumsi setidaknya 31 persen kalori, 37 persen lemak, dan lebih dari 22 persen karbohidrat.

2. Tubuh lebih sulit mencerna makanan dingin

Cara tubuh kita mencerna makanan adalah dengan membawanya ke suhu inti kita. Ini berarti bahwa ketika kita makan sesuatu yang dingin, tubuh kita harus bekerja dua kali lipat untuk menghangatkan makanan terlebih dahulu dan kemudian mencernanya.

Makanan seperti sup panas hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk dicerna perut kita. Di sisi lain, produk susu, terutama es krim dingin, akan memakan waktu mulai dari 30 menit hingga dua jam.

 

3 dari 6 halaman

3. Makanan panas cenderung lebih bergizi.

Makanan hangat memang lebih mudah dicerna dan alhasil semua nutrisi jauh lebih cepat diserap dari tubuh. Tidak hanya itu, ketika beberapa sayuran dimasak, seperti  tomat, jumlah likopennya akan meningkat. Juga, sereal panas, seperti gandum, kaya serat dan tidak dilapisi gula seperti sereal dingin biasanya.

Namun, satu kelemahan dari memasak buah dan sayuran adalah hilangnya vitamin di dalamnya. 

Jadi, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memasaknya selama yang dibutuhkan. Tidak perlu hingga menjadi seperti bubur.

4. Air dingin lebih cepat diserap daripada panas

Air dingin dikatakan dapat diserap tubuh jauh lebih cepat daripada saat panas. Air dingin juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang berolahraga setiap hari. 

Sebuah penelitian menemukan bahwa air hangat akan membuat Anda minum dalam jumlah yang lebih sedikit, sesuatu yang dapat menyebabkan dehidrasi. 

Di sisi lain, minum air yang relatif dingin (16 derajat celcius) dikatakan sebagai suhu terbaik mutlak. Ini karena orang ditemukan minum lebih banyak air dengan suhu itu dan lebih sedikit berkeringat. 

Namun, Anda harus sangat berhati-hati dengan minum air dingin jika Anda menderita kondisi yang mempengaruhi kerongkongan. Dalam kasus ini, Anda harus menggunakan air hangat agar kerongkongan terasa lega. 

4 dari 6 halaman

5. Makanan panas membuat Anda kenyang lebih lama

Berbeda dengan makanan dingin, makanan panas tidak membuat nafsu makan Anda meningkatkan dengan cepat. Ini karena nutrisi yang dilepaskan dalam makanan Anda, membuatnya terasa jauh lebih enak. 

Jadi, perasaan puas Anda sangat meningkat dan kecepatan mengonsumsi hidangan pun berkurang. 

Selain itu, saat Anda makan perlahan, otak Anda mendapatkan sinyal bahwa Anda mulai kenyang.

Jadi, makan perlahan memungkinkan Anda makan sebanyak yang dibutuhkan dan otak akan menekan nafsu makan lebih lama setelah selesai makan.

 

5 dari 6 halaman

6. Keduanya dapat meningkatkan suhu tubuh

Secara umum kita tahu bahwa minuman panas, seperti kopi, teh, dan sup, dapat membuat tubuh terasa hangat dan tidak nyaman. 

Tetapi ada juga beberapa makanan dan minuman dingin yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan suhu tubuh Anda, seperti es krim. Itu karena kandungan lemak dan proteinnya yang tinggi, yang memanaskan tubuh saat Anda mencerna makanan. 

Selain itu, tubuh Anda mengeluarkan lebih banyak energi untuk mencerna lemak, upaya yang meningkatkan suhu dan membuat tubuh terasa lebih panas.

7. Makanan panas meningkatkan kesehatan usus

Saat Anda memasak makanan di atas 65 derajat celcius, sangat sulit bagi mikroorganisme untuk bertahan hidup dan membahayakan Anda. Hal yang sama berlaku untuk air yang kualitasnya tidak Anda yakini.

Di sisi lain, minuman berkarbonasi dingin, seperti soda, dan beberapa makanan dingin lainnya dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan bahkan mual. Ini tentu disebabkan oleh pembentukan gas di usus Anda.

Reporter: Lianna Leticia

6 dari 6 halaman

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.