Sukses

Ridwan Kamil Perintahkan Bima Arya dan Hengky Kurniawan Jajal Ulat Sagu

Ulat sagu makanan khas Papua dijajal Ridwan Kamil, Bima Arya, dan Hengky Kurniawan

Liputan6.com, Jayapura - Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil, 'memerintahkan' Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, untuk menyantap ulat sagu yang merupakan makanan kearifan lokal warga di pedalaman Papua.

"Saya bacakan surat perintah gubernur. Memerintahkan Walikota Bogor untuk memakan ulat sagu," kata Ridwan Kamil dalam video unggahan terbaru di Instagram pribadinya, @ridwankamil, pada Minggu pagi, 3 Oktober 2021.

Hal tersebut terjadi di salah satu tempat makan di Papua. Seperti diketahui Ridwan Kamil, Bima Arya Sugiarto, Hengky Kurniawan, dan rombongan turut hadir pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua pada Sabtu, 2 Oktober 2021.

"Karena sudah dapat perintah, apa boleh buat. Tapi barangkali pemimpin kan harus mencontohkan ya, jadi, pak gubernur mendahului," kata Bima Arya.

Sayangnya, Bima Arya tak dapat menolak 'perintah' Kamil. Dia pun mengambil salah satu ulat sagu yang tersaji di dalam piring makan berwarna putih.

"Enak?", tanya Ridwan Kamil.

"Kayak ulat," balas Bima Arya.

Tidak lama berselang, giliran Ridwan Kamil yang mengambil ulat sagu menggunakan tangannya, lalu memasukannya ke dalam mulutnya.

"Iya, kayak ulat," kata Kamil lagi.

Hal yang sama juga terjadi pada Hengky Kurniawan. Hengky pun tak dapat menolak 'perintah' untuk ikut menyantap ulat sagu yang disodorkan Ridwan Kamil.

Semua orang yang berada di tempat itu tertawa melihat tingkah ketiganya saat menyantap ulat sagu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kandungan Gizi Ulat Sagu

Saat ditanyakan terkait nilai gizi yang terkandung pada ulat sagu, Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, Prof Dr Ir Hardinsyah MS, mengatakan, belum pernah menemukan kandungan gizi dari ulat sagu.

Namun, kata Hardinsyah, secara umum ulat sagu maupun ulat jenis lainnya dan setiap embrio (bentuk awal dari suatu kehidupan binatang) selalu kaya akan zat gizi.

"Ulat itu kan bentuk awal dari suatu yang nanti akan jadi serangga. Sesuatu yang sifatnya janin, sesuatu yang sifatnya embrio, cikal bakal untuk berkembang lebih lanjut, itu kaya akan zat gizi," kata Hardinsyah saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Minggu, 3 Oktober 2021.

 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Dari sisi zat gizi mikro, binatang seperti ulat sagu kaya akan sam amino atau protein, serta asam lemak yang bagus. Termasuk komponen vitamin dan mineral, yang disebut Hardinsyah, biasanya lengkap.

"Karena itu berbagai budaya di dunia ini, nenek moyang kita, ada kebiasaan untuk mencari ke hutan-hutan jenis-jenis ulat," katanya.

"Ulat kan tidak hanya dari pohon sagu. Ada ulat di pohon jati dan ada juga ulat di pohon bakau," Hardinsyah melanjutkan.

Bahkan, di beberapa negara, embrio dijadikan makanan yang wajib dicoba saat mengunjungi negara tersebut.

"Di Filipina, mereka itu makan yang namanya bayinya tikus, kemudian telur yang akan menetas, karena itu secara gizi itu kaya akan zat gizi," katanya.

"Makanya, orang makan kambing, makanlah kambing muda, jangan kambing tua. Sesuatu yang muda kaya zat gizi," dia menambahkan.

Hal yang sama terjadi juga di tanaman. Tanaman yang masih dalam bentuk embrio atau kecambah, seperti tauge, kaya akan zat gizi. Di Amerika Serikat, kecambah yang paling terkenal berasal dari gandum. Dan, di Indonesia saat ini, tren dengan microgreen atau tanaman muda yang baru tumbuh. 

"Semua itu sesuatu yang kaya gizi," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Ulat Sagu Bisa Dimakan Langsung

 

 Bila Anda berkesempatan mengunjungi Papua, tak ada salahnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Ridwan Kamil, Bima Arya Sugiarto, dan Hengky Kurniawan, mencoba ulat sagu. 

Selama bersih, kata Hardinsyah, ulat sagu bisa langsung dimakan.

"Saya pernah berkali-kali waktu di Papua, ulat bakau itu di pinggir pantai, biasanya keluar kayak kepalanya ditarik panjangnya bisa 30 sentimeter, biar citarasanya agak-agak asin dia cuci di air laut, langsung ditelan, kayak makan mi," katanya.

Menurut Hardinsyah, ulat sagu bisa dijadikan lauk selayaknya ayam, telur, dan ikan. Terlebih, katanya, sebaiknya mengonsumsi lauk yang beragam setiap harinya.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.