Sukses

7 Perawatan Jerawat Ala TikTokers yang Tidak Disukai Dokter Kulit

Pakar kulit menyebutkan beberapa trik perawatan jerawat oleh TikToker yang tidak efektif, kontraproduktif dan bahkan berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Pakar kulit menyebutkan beberapa trik perawatan jerawat oleh TikToker yang tidak efektif, kontraproduktif dan bahkan berbahaya.

Orang-orang kini mungkin lebih senang melihat trik kecantikan melalui video singkat seperti di TikTok. Tetapi para profesional medis belum tentu membenarkan triknya.

“Saya pikir penting untuk selalu berhati-hati tentang apa yang dikatakan di TikTok dan selalu berbicara dengan dokter kulit profesional atau bersertifikat ketika datang ke rejimen kulit pribadi Anda untuk memastikan apa yang Anda gunakan baik untuk kulit Anda. Penting untuk diingat bahwa hanya karena Anda melihatnya di TikTok, tidak berarti itu selalu aman dan tidak berarti itu baik untuk Anda,” kata dokter kulit bersertifikat NYC, Dr. Marisa Garshick, dikutip dari HuffPost. Ia menekankan terutama untuk perawatan jerawat.

Untuk itu, dokter spesialis kulit dan kecantikan menyebutkan beberapa perawatan wajah yang tidak aman dan belum tentu baik untuk Anda.

1. Pasta gigi sebagai spot treatment

“Gagasan untuk mengoleskan pasta gigi pada jerawat sebagai spot treatment telah ada sejak lama, berdasarkan sifat antibakteri yang terkait dengan bahan yang sebelumnya digunakan dalam pasta gigi yang disebut triclosan dan sifat pengeringan yang terkait dengan soda kue dan hidrogen peroksida. Tetapi penting untuk diingat bahwa ini dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan pada kulit, terutama ketika diterapkan di seluruh tubuh, seperti yang dilakukan beberapa pengguna TikTok,” kata Garshick.

Menurutnya, kini sebagian besar pasta gigi yang tersedia secara komersial tidak lagi mengandung triclosan. Bahkan kalaupun mereka mengandung triclosan, menggunakan pasta gigi sebagai spot treatment berpotensi menyebabkan iritasi atau luka bakar.

“Kami memiliki banyak bahan penangkal jerawat yang hebat seperti asam salisilat, benzoil peroksida, retinoid, dan banyak lagi, sehingga kami tidak perlu lagi bergantung pada pasta gigi untuk jerawat, tidak peduli betapa nyamannya itu,” kata Garshick.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Potato Hack

Hack lain yang viral di TikTok yaitu orang-orang meletakkan potongan kentang mentah di atas jerawat sebagai upaya menghilangkan jerawat. Klaimnya yaitu bahwa kentang mengandung sejumlah kecil asam salisilat. Namun menurut Dr. Melanie D. Palm, dokter kulit bersertifikat dan direktur medis di the Art of Skin MD di Southern California, metode ini sama sekali tidak efektif untuk jerawat parah.

Ia mengatakan, "Lagipula, untuk apa pula seseorang mengoleskan sayuran mentah ke wajah padahal sudah ada perawatan wajah yang efektif (seperti retinoid, benzoil peroksida dan asam salisilat) yang telah terbukti keefektifan dan keamanannya yang disetujui oleh Food and Drug Administration?" Ia menambahkan bahwa menggunakan retasan sayuran mentah pada kulit yang alergi kentang bisa menyebabkan gejala yang parah.

3. Skin icing

"Menerapkan es pada jerawat dan menghilangkan kerutan di wajah tidak berbahaya selama dilakukan dengan benar. Sangat sering, jerawat atau kista meradang. Es menurunkan peradangan,” kata Dr. Annie Gonzalez , dokter kulit bersertifikat di Miami.

Sarannya agar tidak langsung menempelkan es batu ke kulit, melainkan bungkus es ke dalam kain lap dan usap dengan gerakan ringan, bukan digosok.

“Es langsung dapat merusak kulit, misalnya bisa terjadi radang dingin mekroskopis. Untuk bengkak, saya sarankan meletakkan pelembab di lemari es kulit, jadi dingin tetapi tidak terlalu dingin, karena ini dapat mengubah formulasi. Rol yang terbuat dari kuarsa mawar atau batu giok pada dasarnya adalah batu pendingin, jadi ini juga merupakan alternatif yang bagus,” jelas Dr. Sheila Farhang , dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Arizona, dikutip dari HuffPost. Metode icing juga bukan untuk pengobatan melasma, ia menekankkan.

4. Menutupi wajah Anda dengan Band-Aids

“Ini tidak efektif dan hanya menutup lesi peradangan jerawat dari lingkungan sekitarnya. Ini akan efektif untuk individu yang mengeluarkan setiap lesi jerawat, tetapi hack ini sama sekali tidak terapeutik, yang ada justru meningkatkan jerawat aktif." Selain itu ia menyebutkan penggunaan perban plester meskipun berbahan hidrogel masih ada potensi reaksi alergi dan jika dipasang terlalu lama tanpa dibersihkan bisa mengembangkan infeksi kulit sekunder.

 

3 dari 4 halaman

5. Minum air klorofil

“Klorofil aman dikonsumsi manusia, tetapi manfaatnya belum terbukti. Jadi mungkin lebih baik mendapat klorofil dari mengonsumsi sayuran. Ada beberapa percobaan yang menunjukkan bahwa klorofil topikal dapat membantu mengurangi jerawat karena sifat anti-inflamasi dan anti-bakterinya. Tapi kami belum memiliki data tentang efek klorofil oral pada jerawat," kata dokter kulit NYC, Dr. Hadley King, dikutip dari HuffPost.

6. Menerapkan perasan lemon untuk mengurangi jaringan parut

Perasan lemon sangat asam dan bila dioleskan ke kulit dapat menyebabkan iritasi, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Ini juga dapat menyebabkan perubahan warna, terutama bagi mereka yang memiliki jenis kulit lebih gelap, Dr. James Ralston , dokter kulit yang berbasis di Texas.

“Mengoleskan asam sitrus yang kuat ke wajah Anda, seperti lemon atau jus jeruk nipis, dapat menciptakan reaksi fototoksik saat Anda berada di bawah sinar matahari yang menyebabkan kulit melepuh, terbakar, dan hiperpigmentasi,” kata Dr. Brian Hibler dari Schweiger Dermatology Group, NYC.

7. Penyemprotan air garam

Menyemprot wajah Anda dengan air garam untuk mengobati jerawat umumnya tidak berbahaya, tetapi tidak ada data nyata yang mendukung keefektifannya, kata King. Ia menjelaskan bahwa meskipun garam bisa membantu mengeringkan jerawat, dan mungkin ada efek anti-inflamasi ringan. Tetapi masih ada banyak pilihan perawatan yang jauh lebih baik dan didukung sains.

“Beberapa TikToker mengklaim bahwa air laut menyeimbangkan pH kulit dan membunuh bakteri, tetapi klaim ini tidak sepenuhnya benar. Kulit berjerawat memiliki pH basa dan air laut juga memiliki pH basa, sekitar 8. Anda sebaiknya menggunakan pH asam seperti asam salisilat atau asam glikolat untuk membantu. Serta meskipun air garam laut memang memiliki sifat antimikroba, mereka tidak cukup kuat untuk menghilangkan jerawat,” lanjut King.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.