Sukses

BKKBN Kenalkan Kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung KB

Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHATDA) disiapkan BKKBN di Kampung KB

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memerkenalkan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

Kegiatan DASHAT mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik.

Kegiatan DASHAT juga diwarnai dengan pembagian makanan gratis pada kelompok sasaran keluarga berisiko stunting. Ada pula upaya pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal untuk kelompok sasaran dan masyarakat umum dengan metode penjualan.

 

Menurut Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SP. OG, pihaknya sudah bertekad untuk mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas (KB). Ini sudah didiskusikan dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Untuk mewujudkan kampung KB agar tidak hanya slogan, maka diperlukan langkah-langkah konkret yang dilakukan masyarakat untuk kemajuan kampungnya,” ujar Hasto dalam seminar daring BKKBN, Jumat (13/8/2021).

Maka dari itu, lanjutnya, salah satu langkah konkret untuk mengisi kampung KB adalah dengan program DASHAT.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masalah Stunting

Kegiatan DASHAT mulai dicanangkan dengan tujuan mengatasi stunting di daerah-daerah. Hasto memaparkan, penyebab masalah stunting adalah kondisi kesehatan yang tidak optimal dan asupan nutrisi yang tidak optimal.

Dengan adanya DASHAT, Hasto berharap setiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil, dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya.

“DASHAT dapat menjadi referensi di daerah, misalnya, jika ibu hamil ingin masak makanan sehat maka tanyakan cara dan bahannya ke DASHAT.”

3 dari 4 halaman

Makan Sehat Tidak Mahal

Hasto juga menegaskan, anggapan bahwa makanan sehat pasti mahal adalah anggapan yang salah.

“Kita sering beranggapan bahwa kalau konsumsi makanan sehat itu mahal. Itu sangat salah, maka DASHAT ingin menghadirkan secara ideologis tentang kemandirian pangan. Bagaimana kita itu tidak hanya punya ketahanan pangan tapi juga kedaulatan pangan.”

Kedaulatan pangan artinya memiliki dan mengkonsumsi makanan lokal. Jika bahan-bahan dihasilkan sendiri dan bukan didatangkan dari negara lain, maka harganya akan lebih murah.

Hasto memberi contoh makan sehat tak selalu mahal. Misalnya, tak melulu makanan sehat itu daging, sapi, ikan juga sehat dan cenderung lebih murah.

“Daging itu mahal, ikan itu murah, tapi ternyata untuk mencegah stunting ikan itu sudah sangat cukup,” tutupnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.