Sukses

Selain Menular Lebih Cepat, WHO Ungkap Kekhawatiran Lain soal Varian Delta

Varian Delta lebih cepat menular. Selain itu, masih bisa saja varian ini berubah yang membuat tingkat fatalitas terinfeksi COVID-19 meningkat.

Liputan6.com, Jakarta World Health Organizatio (WHO) mengungkapkan kemungkinan penyebab varian Delta lebih menular dibanding varian lain. Nampaknya pada varian ini virus bisa menempel pada sel dengan mudahnya.

"Kita masih belum punya gambaran utuh," kata Pimpinan Teknis COVID-19 WHO yang juga epidemiolog penyakit menular, Maria Van Kerkhove.

"Pada beberapa varian, contohnya varian ini bisa menempel pada sel lebih cepat, lebih mudah kemudian orang itu terinfeksi. Ini yang membuat varian Delta lebih mudah menular," kata Maria dalam video yang diunggah WHO di Twitter ditulis Rabu, 28 Juli 2021.

Berdasarkan data dari dua negara, terjadi peningkatan jumlah orang yang masuk rumah sakit. Namun, ini tidak otomatis berarti bahwa varian Delta lebih membuat kondisi parah atau meningkatkan risiko kematian.

"Kami belum melihat varian Delta memiliki risiko fatalitas lebih tinggi," katanya.

Maria menekankan bahwa ini adalah kondisi yang terjadi sekarang. Perubahan karakter virus bisa terjadi sangat cepat.

"Dan, mungkin ada perubahan yang akan terjadi sehingga varian Delta membuat orang terinfeksi dengan kondisi lebih parah. Itu yang kami khawatirkan, perubahan itu," katanya tegas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Segera Turunkan Laju Penularan Kasus

 

Maria mengingatkan cara utama agar tidak muncul varian virus Corona yang bahaya dan mematikan adalah dengan menekan laju penularan.

"Solusinya adalah menurunkan angka penularan. Mencegah orang terinfeksi itu adalah poin pertama. Semakin virus ini bersirkulasi semakin dia berubah," jelas Maria.

Bisa saja Delta bukan variant of concern yang kita dengar terakhir kali. Bisa saja muncul ada varian lainnya jika virus ini sirkulasinya tinggi di masyarakat.

"Bukan menakut-nakuti, tapi agar kita tahu apa yang bisa kita lakukan."

Guna menekan penularan kasus, pemeriksaan masif perlu dilakukan sehingga bisa terjaring siapa saja yang positif kemudian menjalani isolasi.

Selain itu, vaksin yang ada sekarang masih bisa menghadang varian Delta. Vaksin yang ada, kata Maria, masih bisa menekan angka keparahan penyakit dan kematian.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini