Sukses

Edukasi dan Sosialisasi 3M, Kegiatan Paling Banyak di Posko COVID-19

Edukasi dan sosialisasi 3M merupakan kegiatan paling banyak yang dilakukan di Posko COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Edukasi dan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) merupakan kegiatan paling banyak yang dilakukan di posko COVID-19. Disusul pembagian masker dan penegakan disiplin.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menekankan, perlu menjadi perhatian bahwa penyemprotan disinfektan, pembubaran kerumunan, menegur kegiatan kerumunan, dan melakukan tracing juga harus diperkuat di posko COVID-19.

"Implementasinya masih rendah, yaitu di bawah 1 persen dari kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang justru penting ini harus segera dilakukan oleh posko masing-masing daerah, terutama pada 5 provinsi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi," ujar Wiku dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (29/6/2021).

Lima provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi minggu ini, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan cakupan pembentukan posko yang masih rendah, kurang dari 60 persen kelurahan yang sudah membentuk posko.

“Segera bentuk posko pada desa dan kelurahan yang belum membentuk, serta pastikan fungsi posko berjalan dengan maksimal. Karena posko yang berfungsi optimal akan sangat berdampak dalam menekan dan menurunkan kasus,” jelas Wiku.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keterlibatan Unsur Masyarakat pada Posko COVID-19

Adanya keterlibatan unsur-unsur masyarakat dalam pelaksanaan fungsi posko COVID-19 juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.

Jumlah babinsa, bhabinkamtibmas, tim medis, relawan, dan tokoh masyarakat yang terlibat komposisinya sesuai dengan kebutuhan dan melakukan tugasnya masing-masing.

Masyarakat juga harus terlibat dalam meningkatkan perkembangan kinerja posko secara konsisten dan tidak hanya pada saat situasi genting saja.

“Apabila kita lengah, maka butuh waktu lebih lama untuk memperbaiki keadaan. Karena berkaca dari pengalaman sebelumnya bahwa fenomena lonjakan kasus baru bisa kembali terkendali setelah 6-7 minggu setelahnya,” pungkas Wiku Adisasmito.

3 dari 4 halaman

Antar Posko COVID-19 Saling Tukar Informasi

Akan sangat baik bila antar posko, menurut Wiku Adisasmito, saling bertukar informasi dan belajar dari pelaksanaan fungsi posko yang telah berjalan optimal di berbagai kabupaten/kota.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 secara nasional, jumlah posko COVID-19 terbentuk terus mengalami peningkatan. Selama 8 minggu terakhir, jumlah posko bertambah 1.166, sebelumnya 18.516, menjadi 19.682 posko.

Jika dilihat pada lima provinsi penyumbang kasus positif tertinggi, hanya DKI Jakarta yang seluruh kelurahan telah membentuk posko.

"Peningkatan ini dikejar oleh DKI pada satu minggu terakhir, dengan kenaikan hingga 38,58 persen sehingga pembentukan posko di DKI Jakarta sudah mencapai 100 persen," kata Wiku, yang juga Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19.

4 dari 4 halaman

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.