Sukses

COVID-19 di Kudus Naik Lebih dari 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab

Wisata religi disebut sebagai penyebab naiknya kasus COVID-19 di Kudus.

Liputan6.com, Jawa Tengah - Kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, naik lebih dari 30 kali lipat. Wisata religi berupa ziarah dan tradisi kupatan disebut menjadi penyebab utamanya. Tradisi kupatan biasa digelar tepat hari ketujuh setelah Idulfitri, yang bertujuan memerkuat tali silaturahmi.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 di Kudus sebesar lebih dari 30 kali lipat terjadi dalam sepekan. Angka tersebut juga terbilang cukup besar.

"Kasus positif COVID-19 di Kudus secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat, dari 26 kasus menjadi 929 kasus," kata Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNB, Jakarta, ditulis Senin (7/6/2021).

"Kenaikan ini menambahkan jumlah kasus aktif menjadi 1.280 (21,41 persen) dari total kasus COVID-19. Kasus aktif Kudus angkanya jauh lebih besar dari angka kasus aktif nasional sebesar 5,47 persen," Wiku melanjutkan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kenaikan Pasien COVID-19 di Ruang Isolasi dan ICU

Kenaikan COVID-19 di Kudus berujung pada peningkatan pasien yang dirawat di ruang isolasi dan ICU rumah sakit. Terjadi peningkatan tajam pasien COVID-19 yang masuk.

"Bahkan per tanggal 1 Juni 2021, lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur sudah terisi. Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan, diperparah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 189 orang," jelas Wiku Adisasmito.

Wiku melanjutkan, pada hari Rabu, 2 Juni 2021, dirinya mendampingi Ketua Satgas COVID-19 Ganip Warsito beserta jajaran pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI mengunjungi Kudus. Kunjungan guna melihat situasi COVID-19 terkini di sana.

"Hasil kunjungan, kenaikan kasus COVID-19 dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga kudus 7 hari pasca-Lebaran," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

RS Belum Terapkan Standar Penanganan Pasien COVID-19 dengan Baik

Dalam kunjungan ke salah satu rumah sakit di Kudus, Wiku Adisasmito menyampaikan, pihak rumah sakit belum menerapkan secara tegas dan disiplin penanganan pasien COVID-19.

"Salah satu contohnya, ada keluarga pasien COVID-19 yang masih menemani pasien COVID-19 di rumah sakit. Jadi, didampingi oleh keluarganya, lalu keluar-masuk wilayah rumah sakit tanpa skrining," katanya.

"Ketua Satgas menginstruksikan kepada pemda Kudus untuk segera menambah kapasitas tempat tidur untuk pelayanan pasien COVID-19. Pasien yang sudah dirawat di rumah sakit dan karantina mandiri di kediaman masing-masing apabila memungkinkan dapat atau dirujuk ke ibu kota provinsi, yaitu Semarang.

Selain itu, 50 personel TNI diturunkan untuk memantau pelaksanaan fungsi posko PPKM mikro di tingkat desa dan kelurahan di Kudus.

"Satgas meminta agar pemerintah daerah dan Satgas di Kabupaten Kudus dapat melakukan upaya pembatasan mobilisasi secara maksimal agar penularan tidak semakin meluas dengan senantiasa memantau kondisi zonasi masing-masing daerah," kata Wiku.

4 dari 4 halaman

Infografis Kunci Utama Putus Rantai Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.