Sukses

Geger Coronavirus Anjing di Malaysia, Pakar: Tidak Ada Bukti, Perlu Penelitian Lanjutan

Baru-baru ini penemuan kasus virus Corona dari anjing jadi perbincangan di Malaysia dan beberapa negara, ini kata ahli.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini ada penemuan kasus virus Corona dari anjing jadi perbincangan di Malaysia dan beberapa negara. Namun, ahli mengimbau warga Malaysia untuk tidak perlu khawatir tentang laporan penemuan virus Corona anjing pada spesimen yang diambil dari pasien pneumonia di Sarawak itu.

Menurut ahli imunologi veteriner Universiti Putra Malaysia (UPM) Dr Farina Mustaffa Kamal, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penemuan itu penularan antarspesies.

“Saya akan mengatakan ini pada tahap awal penelitian, kita perlu memiliki lebih banyak penelitian untuk benar-benar melihat penularan Coronavirus dari anjing ke manusia,” katanya kepada Malay Mail, dikutip Rabu (2/6/2021).

“Jadi, tidak cukup meyakinkan untuk menyatakan bahwa itu adalah penularan dari anjing ke manusia,” tambahnya.

Farina juga mengatakan, sejauh ini penelitian menunjukkan virus Cirona tersebut hanya dapat tumbuh dalam cairan salin (larutan garam fisiologi) anjing.

“Pandangan saya adalah saya ingin melihat apakah virus ini dapat tumbuh pada manusia. Jadi, itu sebabnya saya mengatakan butuh lebih banyak penelitian yang dilakukan sebelum menyimpulkan,” katanya.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Mudah Menular Antarspesies

Seiring tersebarnya berita tentang Corona pada anjing, ada pula berita-berita keliru yang beredar. Menanggapi hal ini, Farina menekankan bahwa tidak ada penularan antara anjing peliharaan dan manusia serta mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

“Anda sendiri dapat membantu kami dalam mempromosikan kesadaran. Terkadang orang percaya pada laporan yang belum pasti dan langsung mengambil kesimpulan,” katanya.

Di sisi lain, ahli mikrobiologi klinis konsultan UPM Prof Zamberi Sekawi mengatakan bahwa lompatan virus dari satu spesies ke spesies lain yang berbeda bukanlah hal sepele.

Mengenai Coronavirus anjing yang dilaporkan di Sarawak, Zamberi mengatakan itu tidak biasa karena semua spesies hewan memiliki virus mereka sendiri.

“Kami memiliki virus Corona sendiri bahkan sebelum COVID-19,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa sama seperti anjing, hewan lain seperti kucing juga memiliki virus Corona sendiri.

Namun, Zamberi menekankan bahwa dalam banyak kasus, virus Corona tidak menyeberang antarspesies tanpa adaptasi atau mutasi yang signifikan.

“Jadi tidak mudah virus berpindah dari satu spesies ke spesies lain, artinya virus Corona pada manusia tidak serta merta menginfeksi kucing dan anjing dengan mudah,” jelas Zamberi.

Mengenai penemuan Coronavirus anjing dalam sampel yang diambil dari manusia di Sarawak, Zamberi juga mengatakan ini belum menjadi bukti konklusif dari penularan antarspesies.

3 dari 3 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.