Sukses

Antisipasi Kasus COVID-19, Menkes Budi Imbau Tingkatkan Tracing dan Testing 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau Kepala Daerah, Dinas Kesehatan, Pangdam, dan Kapolda untuk memastikan peningkatan tracing dan testing. Berdasarkan pedoman badan kesehatan dunia (WHO), untuk setiap unit terkecil harus minimal 1 per 1.000 orang dites

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau Kepala Daerah, Dinas Kesehatan, Pangdam, dan Kapolda untuk memastikan peningkatan tracing dan testing COVID-19. Berdasarkan pedoman badan kesehatan dunia (WHO), untuk setiap unit terkecil harus minimal 1 per 1.000 orang dites per minggu.

Budi menjelaskan, jika penduduk Indonesia adalah 270 juta orang, sekitar 40 ribu orang harus dites COVID-19 per harinya.

“Itu yang berlaku juga di seluruh unit-unit terkecil, kabupaten, kotamadya maupun provinsi. Dan sekali lagi dipastikan, tracing-nya pun harus jalan karena yang dites sebenarnya adalah testing epidemiologi adalah orang yang kontak erat atau yang terduga sudah terpapar COVID,” kata Budi dalam keterangan pers YouTube Sekretariat Presiden Senin, (17/5/2021).

Budi juga mengimbau agar kepala daerah tetap menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan sebaik-baiknya. Masyarakat pun didorong untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memetakan Mutasi Virus 

Budi justru mengharapkan testing dapat dilakukan sebanyak-banyaknya. Pasalnya, hal ini dapat membantu mendeteksi pergerakan mutasi virus.

“Tidak usah takut kelihatan banyak (kasus positif). Itu lebih baik karena kita bisa mendeteksi adanya pergerakan mutasi baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Budi juga mengumumkan ditemukannya dua kasus varian baru COVID-19 di Jawa Timur. Kasus tersebut merupakan mutasi varian virus corona dari Afrika Selatan dan Inggris. Penularan dari varian baru ini pun lebih tinggi.

“Suka atau tidak suka mutasi virus baru itu sudah masuk. Mutasi virus baru ini sudah masuk ke Indonesia,” kata Budi.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Paket Ampuh Lawan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.