Sukses

Menkes Budi Gunadi: 3 Mutasi Virus Corona COVID-19 Paling Diwaspadai, 1 Sudah Masuk Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mutasi virus Corona yang berbahaya, salah satunya sudah masuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada banyak sekali varian virus Corona. Hasil pemeriksaan whole genome sequencing menunjukkan ada enam besar varian virus Corona yang paling banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya berbahaya.

"Mutasi virus itu sering dan banyak sekali tapi yang berbahaya ada tiga. Yakni B117 di London, B1351 di Afrika Selatan dan P1 di Brazil," kata Budi dalam konferensi pers daring pada Jumat, 23 April 2021.

"B117 itu sudah ada di Indonesia sejak Januari 2021," lanjut Budi.

Ketiga varian virus Corona tersebut masuk dalam variant of concern World Health Organization (WHO) karena penularannya cepat sekali. Salah satunya yang menyebabkan kasus di Eropa dan India kembali melonjak.

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Varian Virus Corona yang Mendominasi di Indonesia

Di kesempatan tersebut Budi juga menyampaikan bahwa terjadi perubahan varian virus Corona yang menyerang masyarakat Indonesia. Pada awal Maret 2020 hingga Agustus 2020, varian yang ditemukan masih yang berasal dari Wuhan, Cina.

Kemudian ada perubahan varian yang mendominasi di pertengahan tahun kemarin yakini D614G.

"Sekitar di bulan Mei didominasi varian baru D614G. Di bulan November masuk lagi varian N439K," kata Budi.

Dua varian terakhir yang disebutkan Budi tidak masuk dalam variant of concern WHO. Namun, di Januari 2021 muncul B117 di Indonesia yang masuk dalam variant of concern WHO.

Melihat temuan ini, Budi mengingatkan masyarakat agar terus berhati-hati dan tidak kendur dalam menjalankan protokol kesehatan serta mempercepat program vaksinasi. "Untuk memastikan bahwa pada saat varian B117 makin besar, kita sudah siap," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.