Sukses

Lewat Edukasi, Anak Dapat Dilibatkan dalam Pencegahan Stunting

Kemenkes juga mengungkapkan beberapa penyebab stunting pada anak masih terjadi, yang utama adalah karena pola asuh

Liputan6.com, Jakarta Tingginya prevalensi stunting di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dari sisi kesehatan saja. Anak pun perlu dilibatkan dalam mencegah masalah ini.

Inti Mudjiati, Kasubdit Penanggulangan, Masalah Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa masalah stunting perlu ditangani secara multisektor.

Dikutip dari siaran pers di laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada Senin (29/3/2021), keterlibatan anak dalam mencegah stunting melalui edukasi gizi merupakan salah satu solusi yang baik.

Menurut Mudjiati, edukasi gizi menjadi sangat penting karena bisa dilakukan kapan saja. Selain itu, hal ini bisa dilakukan oleh anak kepada teman-teman sebayanya.

"Jangan sampai melakukan diet yang salah, kemudian bagaimana harus tetap mengkonsumsi buah dan sayur, dan melakukan asupan gizi seimbang, dan cerdas dalam memilih label pangan," kata Mudjiati dalam Webinar Aksi Serentak Anak Indonesia (AKSARA) "Cegah Stunting Itu Penting."

Mudjiati mengatakan, pola asuh menjadi salah satu penyebab stunting masih terjadi. Sehingga, masalah tersebut tak hanya berpotensi terjadi pada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi rendah saja.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Masih Adanya Stunting

"Penyebabnya pertama, terkait praktek pengasuhan yang tidak baik. Salah satunya banyak anak-anak dengan kondisi sosial ekonomi yang baik, dari keluarga yang berpendidikan baik, tetapi pola asuhnya tidak baik," kata Mudjiati.

"Anak yang dititipkan kepada pengasuh tetapi tidak mempunyai pengasuhan yang baik ini juga akan dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi seperti stunting," ujarnya.

Selain itu, penyebab lain yang dapat menimbulkan terjadinya stunting adalah terbatasnya layanan kesehatan, termasuk layanan pemeriksaan kehamilan.

Dalam acara yang sama, Endah Sri Rejeki, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak Kemen PPPA mengatakan bahwa pemerintah telah membangun wadah bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, yaitu Forum Anak.

Endah mengatakan, Forum Anak ini juga akan diajak untuk berperan sebagai pelopor dengan mengadakan aksi kampanye pencegahan terjadinya stunting, di daerahnya masing-masing.

"Anak merupakan intervensi strategis untuk mencegah terjadinya stunting dengan memberikan edukasi, pemahaman, dan memotivasi anak-anak sehingga memiliki pola asup gizi seimbang dan pola hidup sehat," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.