Sukses

Tak Cuma COVID-19, TB Juga Bisa Dicegah dengan Pakai Masker dan Jaga Jarak

Selain mencegah COVID-19, memakai masker juga bisa mencegah tuberkulosis atau penyakit saluran pernapasan lainnya

Liputan6.com, Jakarta - Memakai masker dan menjaga jarak selama pandemi lebih dikenal sebagai cara pencegahan COVID-19. Namun, pakar mengatakan bahwa langkah itu juga dapat mencegah penyakit tuberkulosis (TB/TBC).

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga spesialis paru Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa TBjuga menular melalui dahak atau percikan yang keluar melalui batuk.

"Jadi menjaga jarak itu punya dua sisi. Di sisi yang satu baik untuk pencegahan tuberkulosis, walaupun di sisi lain, karena orang menjaga jarak jadi takut ke fasilitas kesehatan," kata Tjandra dalam sebuah temu media beberapa waktu lalu, ditulis Minggu (28/3/2021).

Sementara menurut Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya berguna untuk mencegah COVID-19.

"Termasuk penggunaan masker," kata Siti Nadia yang juga Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 ini dalam acara yang sama.

"Kita tahu sejak dulu salah upaya pencegahan tuberkulosis, pada saat seseorang batuk atau mengalami infeksi pada saluran napas, itu diminta menggunakan masker," kata Siti Nadia.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pakai Masker untuk Cegah TB

Dengan 60 persen masyarakat yang sekarang patuh menggunakan masker saat pandemi COVID-19, maka hal ini juga bisa membantu mengurangi penyebaran serta memutus rantai penularan tuberkulosis ke orang di sekitarnya.

"Memakai masker jelas mencegah penularan COVID-19, tetapi ada juga kepustakaan yang menyebutkan penularan TB turun 54 persen kalau memakai masker," kata Tjandra Yoga.

"Jadi masker ini memang penting untuk mengurangi penularan semua penyakit yang ditularkan lewat penularan napas," kata Tjandra yang juga Mantan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes tersebut.

Menurut Siti Nadia, pada tuberkulosis, 10 hingga 15 orang di sekitar pasien memiliki risiko terkena penyakit tersebut.

Sehingga, serupa dengan COVID-19, pelacakan kasus juga penting untuk mengetahui kontak dari pasien TB, sehingga apabila teridentifikasi bisa segera dilakukan pengobatan.

3 dari 3 halaman

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.