Sukses

Alasan Donor Plasma Konvalesen Efektif untuk Pasien COVID-19

Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia dr. Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD, FINASIM memaparkan pentingnya donor plasma konvalesen dalam penanganan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia dr. Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD, FINASIM memaparkan pentingnya donor plasma konvalesen dalam penanganan COVID-19.

Menurutnya, terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah yang diambil dari seseorang yang mengandung zat antibodi terhadap penyakit tertentu dan diberikan kepada pasien yang sedang sakit.

“Untuk terapi COVID-19, pada umumnya plasma diambil dari seseorang yang pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang sudah sembuh (penyintas),” katanya dalam seminar daring plasmahero.id, Sabtu (27/3/2021).

Ia menambahkan, antibodi pada COVID-19 terbentuk setelah sembuh dari sakit atau setelah vaksinasi. Beberapa jenis antibodi yakni:

-Neutralizing antibody untuk menetralisasi virus.

-Binding antibody untuk mengikat virus, tapi tidak menetralisasi.

-Non-binding antibody atau antibodi yang tidak mengikat virus.

-Antibodi lainnya.

“Yang paling bagus adalah neutralizing antibody, karena dapat mengikat virus secara keseluruhan sehingga virus tidak bisa berikatan dengan sel-sel tubuh manusia dan akhirnya dia (virus) mati karena dikerubungi oleh antibodi.”

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Beriku Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fungsi Donor Plasma Konvalesen

Putu juga menjelaskan, mengapa donor plasma konvalesen menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Menurutnya, ada dua fungsi donor plasma konvalesen yakni antiviral effect (antivirus) dan immunomodulatory effect.

Sebagai antivirus, plasma konvalesen yang mengandung antibodi dapat mengikat tangan-tangan virus sehingga tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh. Virus sendiri harus masuk ke dalam sel tubuh agar bisa tetap hidup, jika diselimuti antibodi maka virus tidak bisa masuk dan akhirnya mati.

Fungsi kedua, pada pasien yang sedang sakit dikeluarkan sitokin yang bisa menyebabkan peradangan. Jika sitokin dibiarkan bebas maka akan menyebabkan kerusakan jaringan. Plasma konvaselen berfungsi untuk mengikat sitokin tersebut, maka dari itu plasma ini juga berfungsi sebagai immunomodulatory.

“Meskipun virusnya sudah tidak ada tetapi kalau antibodinya masih ada dia masih bisa mengikat zat-zat jelek yang dihasilkan akibat adanya virus.”

3 dari 4 halaman

Syarat Jadi Pendonor

Plasma konvalesen tidak dapat didonorkan oleh sembarangan orang, tambah Putu. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh calon pendonor yakni:

-Mempunyai antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dalam darahnya dengan kadar (titer) tertentu. Pada umumnya, titer diukur dengan jumlah pengenceran yang masih positif. Semakin banyak pengencerannya maka semakin tinggi titernya.

-Sudah tidak membawa virus dalam tubuhnya yang dilihat dari tes PCR negatif.

-Plasmanya tidak mengandung kuman tertentu yang berbahaya bagi penerima (resipien).

-Bersedia menjadi donor.

 

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Kriteria Penyintas COVID-19 Donor Plasma Konvalesen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.