Sukses

Merasa Bebas Setelah Vaksin, Wanita di AS Dinyatakan Positif COVID-19

Seorang guru asal Texas, Paige Crain mengidap COVID-19 setelah dosis kedua vaksin COVID-19 moderna pada akhir Februari lalu.

Liputan6.com, California - Seorang guru asal Texas, Paige Crain mengidap COVID-19 setelah dosis kedua vaksin COVID-19 moderna pada akhir Februari lalu. Ia mengakui, setelah vaksin ia merasa bebas hingga kini ia harus mematuhi protokol kesehatan karena putra bungsunya berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Dilansir dari FoxNews, kepala petugas medis dari WebMD, Dr. John Whyte mengatakan, "kasus orang yang telah divaksin namun terinfeksi COVID-19 setelahnya dapat terjadi jika seseorang terinfeksi pada saat mereka menerima vaksin. Mereka bisa terpapar virus sebelum tubuh sempat membangun kekebalan setelah vaksinasi."

"Kasus ini mengingatkan kita bahwa "itulah mengapa kita tetap perlu melakukan tindakan pencegahan," tegasnya.

Hal ini sebenarnya telah dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Diease (CDC) sebelumnya. Menurut CDC, setiap vaksin yang resmi dan direkomendasikan, tidak ada yang mengandung virus hidup yang menyebabkan COVID-19. Artinya vaksin COVID-19 tidak dapat membuat Anda mengidap COVID-19. Namun memang terkadang dalam proses vaksin mengajarkan sistem kekebalan kita mengenali dan melawan virus penyebab COVID-19, bisa menimbulkan gejala seperti demam. Ini gejala normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab COVID-19.

Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan (perlindungan terhadap virus yang menyebabkan COVID-19) setelah vaksinasi. Artinya, ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan tetap sakit. Ini karena vaksin belum punya cukup waktu untuk memberikan perlindungan, jelas CDC.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlu untuk divaksin

Selain itu, tidak satu pun vaksin yang diizinkan untuk beredar dapat menyebabkan hasil tes Anda positif COVID-19. Kecuali mungkin Anda bisa mendapat hasil positif pada beberapa tes antibodi jika tubuh sedang mengembangkan respon imun. Karena tes antibodi menunjukkan Anda pernah mengalami infeksi sebelumnya dan bahwa Anda mungkin memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus. Para ahli saat ini sedang melihat bagaimana vaksinasi COVID-19 dapat memengaruhi hasil pengujian antibodi.

Lalu, bagi Anda yang pernah tertular COVID-19 dan sembuh, Anda masih perlu untuk divaksin. Itu karena para ahli belum mengetahui berapa lama Anda terlindungi dari sakit lagi setelah sembuh dari COVID-19. Bahkan jika Anda sudah sembuh dari COVID-19, ada kemungkinan (meskipun jarang) Anda dapat terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 lagi.

Jika Anda dirawat karena COVID-19 dengan antibodi monoklonal atau plasma pemulihan, Anda harus menunggu 90 hari sebelum mendapatkan vaksin COVID-19. Konsultasikan pada dokter jika Anda tidak yakin tentang perawatan yang harus Anda terima atau jika ada pertanyaan lebih lanjut terkait mendapatkan vaksin COVID-19.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.