Sukses

Evaluasi PPKM Jilid 1: Kasus Aktif dan Kematian COVID-19 Melesat

Evaluasi PPKM Jilid 1, kasus aktif dan kematian COVID-19 terus alami peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta Hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali jilid 1 yang dimulai 11 Januari 2021 menunjukkan kasus aktif dan kematian COVID-19 melesat. Kesembuhan di sejumlah daerah ada yang turun.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan evaluasi PPKM jilid 1 yang dilihat dari sejumlah indikator. Termasuk keterisian tempat tidur pasien COVID-19 yang meningkat, bahkan di atas 70 persen.

"Berdasarkan hasil evaluasi PPKM dari 11 sampai 18 Januari 2021 terlihat bahwa indikator kasus aktif, sebanyak 46 kabupaten/kota mengalami peningkatan, 24 kabupaten/kota menurun, dan 3 kabupaten/kota tidak mengalami perubahan," papar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

"Dari indikator kematian akibat COVID-19, sebanyak 44 kabupaten/kota mengalami peningkatan dan 29 kabupaten/kota mengalami penurunan. Sebagaimana indikator kesembuhan, ada 37 kabupaten/kota mengalami penurunan dan 36 kabupaten/kota meningkat."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kepatuhan 3M Selama PPKM Naik, tapi Angkanya Masih Jauh di Bawah

Berdasarkan persentase keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), sebanyak 6 dari 7 provinsi atau 66,32 persen kabupaten/kota masih berada di atas parameter nasional. Adanya peningkatan kasus aktif dan tingkat penularan virus Corona masih tinggi melandasi pemerintah memperpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021.

"Walau terlihat adanya beberapa peningkatan, hasilnya belum maksimal sehingga pemerintah memutuskan untuk melakukan perpanjangan PPKM selama dua minggu ke depan," jelas Wiku.

Untuk evaluasi penerapan 3M selama PPKM Jilid 1 tampak ada peningkatan kepatuhan masyarakat untuk memakai masker sebesar 12 persen dan menjaga jarak sekitar 20 persen.

Meski begitu, angka tersebut, menurut Wiku masih jauh di bawah apabila dibandingkan dengan tingkat kepatuhan pada awal dilakukannya pemantauan protokol 3M pada September 2020.

"Maka, Satgas terus mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Lalu pemerintah daerah agar menggerakkan posko-posko di daerah demi mendukung upaya preventif serta melakukan pengawasan apabila terjadi pelanggaran protokol kesehatan," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.