Sukses

Tips Atasi Takut Tertusuk Jarum Suntik agar Bisa Divaksin COVID-19

Trypanophobia atau rasa takut oleh jarum suntik benar-benar ada. Tapi ada cara untuk mengatasinya agar bisa mendapat vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Selama berminggu-minggu, para ahli kesehatan masyarakat telah berbicara tentang pentingnya mendapatkan vaksin COVID-19. Dillihat dari data jumlah populasi yang positif COVID-19 dan jumlah kematian yang disebabkannya maka penting untuk segera mengakhiri pandemi ini.

Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa ada beberapa orang di luar sana yang memiliki Trypanophobia atau rasa takut oleh jarum suntik yang ekstrem. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ini memengaruhi 25 persen orang dewasa. Rasa takut yang ekstrem menyebabkan sekitar 7 persen orang dewasa benar-benar menghindari vaksinasi karenanya.

Jika lebih sedikit orang yang divaksinasi terhadap COVID-19, semakin kecil peluang kita untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, atau perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika suatu populasi kebal baik melalui vaksinasi atau kekebalan yang dikembangkan melalui infeksi sebelumnya.

Dalam kasus COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa "sebagian besar" populasi perlu divaksinasi untuk "secara aman" mencapai kekebalan kelompok. Mengingat risiko tertular COVID-19 bisa sangat serius dan fatal, kata seorang dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, dr. Richard Watkins, dilansir dari laman.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa sebenarnya trypanophobia itu?

Orang awam lebih mengenal trypanophobia sebagai ketakutan akan jarum karena berhubungan dengan prosedur medis. Ini juga diklasifikasikan sebagai gangguan kecemasan .

Menurut Manual Diagnostik dan Statistik, Edisi ke-5 (DSM-5) dari American Psychiatric Association (sebuah buku panduan bagi para profesional kesehatan mental), takut jarum adalah fobia spesifik.

"Fobia spesifik dimulai sebagai peringatan yang masuk akal, sehat, dan menguntungkan secara evolusioner bahwa sesuatu yang berbahaya mungkin sedang terjadi. Namun, mekanisme pertahanan yang awalnya normal ini, yang dimaksudkan untuk melindungi individu dari bahaya, dapat meningkat dan akhirnya beralih ke gangguan kejiwaan yang melemahkan," kata profesor dan ketua Departemen Psikiatri di Rutgers New Jersey Medical School dan kepala layanan di University Hospital, dr. Petros Levounis.

Trypanophobia bisa menjadi masalah untuk berbagai prosedur medis, termasuk vaksinasi, pengambilan darah, membutuhkan cairan infus, dan mendapatkan anestesi.

Penyebabnya masih belum diketahui dan tidak banyak literatur yang membahasnya. Tetapi ada beberapa teori yang mungkin terkait dengan naluri bertahan hidup yang membuat Anda tidak ingin tubuh Anda tertusuk oleh apa pun. Takut akan rasa sakit dan ketakutan yang tidak diketahui juga bisa berperan, kata psikolog klinis John Mayer, PhD, sekaligus penulis Family Fit: Find Your Balance in Life. "Ada sesuatu yang tidak Anda ketahui, dimasukkan ke dalam tubuh Anda yang tidak bisa Anda kendalikan," jelasnya, dan itu bisa menakutkan bagi beberapa orang.

Ada juga data yang menunjukkan bahwa ketakutan ini lebih sering terjadi pada anak-anak, yang seringnya mampu mengatasinya, meskipun beberapa tidak mampu mengatasinya.

Gejala trypanophobia

Gejalanya dapat bervariasi, tetapi satu meta-analisis dari data ilmiah yang tersedia yang diterbitkan dalam jurnal SAGE Open Nursing , mencantumkan hal-hal berikut sebagai tanda-tanda trypanophobia:

- Peningkatan detak jantung dan tekanan darah secara tiba-tiba saat melihat jarum

- Penurunan tekanan darah

- Pingsan

- Kecemasan ekstrim yang tidak bisa dijelaskan

- Hilang akal/melamun dengan prosedur yang melibatkan jarum

- Serangan panik

 

3 dari 4 halaman

Tips mengatasinya

Mudah mengatakan 'lakukan saja' tetapi jika Anda yang mengalaminya, Anda tahu itu tidak semudah itu. Namun perlu kita ketahui bahwa ini bisa diakali.

Banyak unggahan di media sosial bahwa mereka mengatasi rasa takut untuk divaksinasi. Selain mendapat dorongan dari postingan mereka, Anda mungkin perlu melakukan hal ini.

Sebelum divaksinasi

Pertama, buat janji temu. "Lebih banyak berbuat dan sedikit berpikir adalah cara penting untuk mengatasi ketakutan Anda," kata direktur klinik di Center for the Treatment and Study of Anxiety di di Perlman School of Medicine, Pennsylvania University, Thea Gallagher, PsyD.

Kemudian, cobalah untuk tidak memikirkannya.Terlalu khawatir atau terobsesi atas apa yang akan terjadi nanti, tidak akan menguntungkan kesehatan mental Anda. Itulah mengapa Dr. Mayer merekomendasikan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda pasti bisa melakukannya dan baik-baik saja. Pikirkan bahwa ada banyak orang yang telah disuntik dan mereka baik-baik saja.

Terus mengingatkan diri Anda sendiri tentang hasil yang sangat besar dari mendapatkan vaksinasi juga dapat membantu, jelas psikolog dan penulis dari Hack Your Anxiety, Alicia H. Clark, PsyD. "Fokus pada tujuan mengapa Anda melakukan ini, untuk menyelamatkan kesehatan dan hidup Anda dan memulihkan keadaan normal, dan kurangi rasa takut Anda terhadap jarum suntik," katanya.

Jika khawatir akan pingsan, Dr. Levounis merekomendasikan untuk mencoba teknik yang disebut terapi "tegangan terapan". Untuk melakukannya, regangkan otot-otot di lengan, batang tubuh, dan kaki Anda dan tahan ketegangan itu sampai Anda merasa hangat. Kemudian, lepaskan ketegangan dan tunggu selama 20 hingga 30 detik hingga tubuh Anda kembali normal. (Idenya adalah Anda dapat menggunakan teknik ini jika Anda mulai merasa lemas saat melihat jarum.)

Selain itu, tidak ada salahnya untuk terus mengingatkan diri Anda sebagaimana kata Dr. Watkins, "hanya perlu satu detik" untuk proses menerima vaksin.

Saat Anda sampai di lokasi vaksinasi

Anda mungkin harus menunggu sebentar, kata Dr. Clark, dan itu adalah waktu yang penting untuk mengalihkan perhatian Anda. "Gangguan itu luar biasa," kata Dr. Mayer.

Jika situs vaksinasi mengizinkan, dia merekomendasikan untuk membawa teman. Jika tidak, pasang headphone dan tonton video di ponsel Anda atau dengarkan musik keras, apapun yang dapat mengalihkan perhatian Anda.

Juga, beri tahu perawat bahwa Anda takut jarum. Kemungkinan besar, mereka pernah melihat ini sebelumnya dan mungkin memiliki beberapa trik pribadi yang dapat membantu. Selain itu, akan membantu jika mereka mengetahui bahwa Anda berisiko pingsan selama pengalaman tersebut.

Sebelum Anda mendapatkan suntikan, Anda dapat berlatih pernapasan diafragma (di mana Anda menarik napas dalam-dalam ke diafragma) atau menekan sesuatu seperti bola stres jika Anda memilikinya. Anda juga dapat terus mendengarkan musik atau menonton video.

Selama prosesya, "sebisa mungkin jangan lihat jarumnya," kata Dr. Clark.

Setelah vaksinasi

Anda baru saja menaklukkan fobia, dan itu luar biasa. Dr. Gallagher merekomendasikan untuk memuji diri Anda atas keberhasilan Anda. Lalu manjakan diri Anda dengan sesuatu yang istimewa, seperti membeli sepatu baru atau pergi ke restoran favorit Anda untuk merayakan prestasi Anda.

Juga tidak ada salahnya menjadikan ini sebagai pelajaran bagi Anda bahwa Anda berhasil melewatinya tanpa cedera. Lalu karena vaksin ini memerlukan dua dosis, Dr. Gallagher menganjurkan agar Anda mulai merencanakan sekarang apa yang akan Anda lakukan untuk merawat diri sendiri setelah Anda mendapatkan vaksin kedua.

Jika Anda benar-benar kesulitan untuk mendatangi sendiri ke tempat vaksinasi, Dr. Clark menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Dari mereka pasti akan memberi penawaran menarik tentang teknik yang dipersonalisasi yang dapat membantu Anda.

Bagaimanapun cara Anda melakukannya, para ahli menekankan pentingnya vaksinasi.

"Vaksin adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari COVID. Anda seharusnya tidak membiarkan fobia jarum menjadi penghalang bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda," kata pakar penyakit menular, dr. Amesh A. Adalja, sekaligus peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security.

4 dari 4 halaman

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.