Sukses

Joe Biden Terima Dosis Kedua Vaksin COVID-19 Pfizer

Liputan6.com, New York - Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, menerima dosis kedua vaksin COVID-19 Pfizer pada Senin, 11 Januari 2021, waktu setempat. Suntikan kedua berjarak tiga minggu dari pemberian dosis yang pertama.

Penyuntikan dosis kedua vaksin Pfizer dilakukan Kepala Eksekutif Perawat, Ric Cumin, di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, dekat dengan rumah Biden.

Joe Biden melepas jaket olahraganya untuk memperlihatkan kaus lengan pendek berwarna gelap di dalamnya sembari berkata,"Siap, siap, berangkat.".

Pemberian dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer kepada Joe Biden disiarkan langsung di televisi guna meyakinkan seluruh publik AS bahwa vaksinasi itu aman.

Untuk yang kali ini, proses vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Biden ditayangkan di sejumlah saluran berita beberapa saat setelah selesai.

Virus Corona penyebab COVID-19 telah menewaskan hampir 375.000 jiwa di AS---sekitar 60.000 lebih banyak daripada ketika Biden mendapat vaksin Pfizer dosis pertama---dan terus meningkat di seluruh dunia.

Dikutip dari situs Channel News Asia pada Selasa, 12 Januari 2021, usai menerima dosis kedua vaksin Pfizer, Joe Biden mengatakan bahwa dia percaya kepada tim penangkal COVID-19 untuk mencapai target tingkat vaksinasi yang ambisius setelah dia menjabat pada 20 Januari 2021.

 

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintahan Biden Janji Rilis Vaksin

Tim transisi Joe Biden telah berjanji untuk merilis sebanyak mungkin dosis vaksin COVID-19, daripada melanjutkan kebijakan Trump yang menahan jutaan dosis untuk memastikan bahwa akan ada pasokan yang cukup untuk memungkinkan mereka yang mendapatkan suntikan pertama akan mendapatkan yang kedua.

Tujuan Biden, kata timnya pekan lalu, untuk melindungi lebih banyak orang dan lebih cepat.

Rencana tersebut tidak akan melibatkan pemotongan dua dosis vaksin COVID-19, strategi yang direkomendasikan para ilmuwan pemerintah terkemuka.

Sebaliknya, itu akan memercepat pengiriman dosis pertama dan menggunakan pengungkit kekuasaan pemerintah untuk menyediakan dosis kedua yang dibutuhkan secara tepat waktu.

Seperti Joe Biden, Wakil Presiden Mike Pence dan para pemimpin nasional lainnya mendapatkan vaksinasi putaran pertama sebelum Natal 2020.

Sampai dengan sekarang, Presiden Donald Trump belum juga melakukan padahal dia pernah di rawat di rumah sakit karena COVID-19 pada Oktober 2020, dan diberi perawatan antibodi monoklonal eksperimental yang diklaimnya bisa memulihkan pasien Virus Corona lebih cepat.

Dewan penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa orang yang menerima pengobatan tersebut harus menunggu setidaknya 90 hari untuk divaksinasi untuk menghindari kemungkinan gangguan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.