Sukses

Kawal Vaksin COVID-19, Menlu Retno Marsudi: Kerja Diplomasi Akan Terus Dilakukan

Diplomasi demi mengawal hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia terus dilakukan. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Liputan6.com, Jakarta Diplomasi demi mengawal hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia terus dilakukan. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers Kedatangan Vaksin COVID-19 di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin, 7 Desember 2020.

"Kerja diplomasi akan diteruskan untuk mengawal rencana pengiriman selanjutnya, termasuk vaksin dalam bentuk curah. Diplomasi akan terus mengawal ikhtiar-ikhtiar lain berikutnya, agar Indonesia dapat segera mengatasi pandemi ini,” ujar Retno.

Selain melakukan diplomasi dengan Tiongkok untuk pengadaan vaksin Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan negara Eropa untuk menghadirkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Tak hanya kerja sama bilateral, saat ini Kementerian Luar Negeri bersama beberapa kementerian seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, tengah melakukan komunikasi dengan Gavi COVAX Facility di Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral.

Gavi COVAX Facility adalah institusi multilateral yang mengadakan proyek vaksin COVID-19. COVAX merupakan pilar dari program Percepatan Akses untuk Peralatan COVID-19 (Access to COVID-19 Tools/ ACT) yang dipimpin oleh Gavi, Koalisi untuk Kesiapan Inovasi Epidemi (CEPI), dan WHO.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Buka Kerja Sama dengan Pengembang Vaksin

Retno menerangkan, dia bersama Menteri BUMN Erick Thohir ditugaskan Pemerintah untuk membuka akses kerja sama dengan beberapa pengembang vaksin, termasuk dengan Sinovac dan Sinopharm pada Agustus 2020 lalu. Hal ini guna mendukung upaya pemerintah dalam pengelolaan dan penanganan pandemi baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonomi melalui kerjasama dengan pihak lain.

Atas nama Pemerintah, terkait kedatangan vaksin Sinovac, Retno kembali menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah dan otoritas RRT yang telah memberikan kerja sama yang baik. Apresiasi juga diberikan pada KBRI Beijing yang menjembatani komunikasi dengan otoritas RRT dan Sinovac.

“Koordinasi intensif dengan Otoritas Republik Rakyat Tiongkok selama beberapa minggu ini terus kita lakukan, terutama dengan State Counselor Menteri Luar Negeri RRT, Wuang Yi. Kami sangat mengapresiasi,” ujarnya.

Retno juga mengingatkan kehadiran vaksin bukan berarti bebas dari perilaku disiplin protokol kesehatan. Retno berpesan untuk tetap menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun).

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.