Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Viral Kisah G dan Fetish Kain Jarik Berkedok Riset, Korban Dibungkus Bak Pocong

Korban G yang membuat utas Fetish Kain Jarik harus dibungkus seperti pocong

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah nama berinisial "G" menjadi trending topik nomor satu di Twitter di sepanjang Rabu malam, 29 Juli 2020 sampai dengan Kamis pagi, 30 Juli 2020.

Ketika nama tersebut diklik, pembaca akan dibawa ke sebuah utas dari akun @m_fikris berjudul Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY.

Ada pun dua gambar pembuka utas tersebut memerlihatkan yang bersangkutan terbungkus kain seperti pocong.

Kisah ini bermula saat yang bersangkutan menjadi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Kala itu, dia berkenalan dengan G, yang disebut dalam cerita berbeda PTN dengan dirinya.

"Dia ngefollow gw di IG dan ninggalin komentar suruh difollback. Nah yaa udah lah, lihat foto IG-nya dia juga anak PTN di SBY ya aku follback," tulis akun tersebut. Tim Health Liputan6.com sudah memeroleh izin yang bersangkutan untuk menulis kisahnya ini.

Belum lama ini, G mengirim sebuah pesan melalui direct message Instagram untuk meminta nomor pemilik akun. Nomor pun diberikan karena G mengaku sedang riset untuk proyek tulisannya.

Saat menghubungi pemilik akun melalui aplikasi pesan singkat, G mengaku sedang membuat riset tentang bungkus-membungkus. Waktu pemilik akun bertanya maksud dari riset tersebut, G melarangnya.

"Waktu gw nanya maksudnya apa pasti dialihin gitulah, kek jangan nanya-nanya dulu, nanti juga bakal tahu dsb," katanya.

Tanpa menaruh curiga sama sekali terhadap G, yang bersangkutan menerima tawaran tersebut.

G lalu menjelaskan perihal riset yang akan dilakukan. Termasuk hal aneh dan mengganjal saat yang dimintai tolong harus dibungkus seperti pocong.

"Nah, dia bungkus-bungkus gw gitu biar gw tertekan terus ngeluarin emosi kayak nangis, cemas, gugup gitu," tulisnya lagi.

Pemilik akun sempat menolak karena harus dibungkus. Namun, G lagi-lagi meyakini bahwa bakal aman dan baik-baik saja.

Singkat cerita, setelah maju-mundur dan ragu untuk melakukannya, pemilik pun akhirnya memilih untuk membantu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gilang Minta Korban Membungkus Tubuhnya Seperti Pocong

Dalam utas yang memerlihatkan proses pembungkusan yang mengharuskan pemilik akun dilakban lalu dibungkus kain, pemilik akun mengaku sempat mau berhenti. Akan tetapi, G yang saat proses itu menghubungi teman pemilik akun mengatakan;

"Udah sejauh ini, katane sepakat bantu mas. Gitu-gitulah ya udah lanjut ajah," tulisnya.

 

Pemilik akun dibungkus selama tiga jam. Saat foto dan video dalam keadaan dibungkus dikirim ke G, pria tersebut malah minta tolong pemilik akun untuk membungkus teman yang menolongnya juga. Dan, G mengatakan bahwa cara membungkusnya salah.

Alhasil, pemilik akun kembali membungkus tubuhnya dengan cara seperti yang diinstruksikan Gilang.

Merasa dipermainkan, pemilik akun mengaku marah ke G. Namun, G langsung menghubunginya dan minta maaf sambil menangis.

"Habis itu dia katane gemeteran, nangis juga. Gw juga bilang gak suka kalau diancem2 gitu. Dia minta2, mohon2 buat jangan neken dia. Dan nuntut gw minta maaf, ya udah karena gw kasihan gw minta maaf lah," tulisnya.

G pun mengalah dan tidak memermasalahkan apabila teman pemilik akun tidak mau dibungkus. Asal, pemilik akun mau dibungkus ulang, karena G merasa tidak dapat 'emosi' yang dia inginkan.

 

3 dari 3 halaman

Ada yang Tak Beres dengan Gilang dan Riset Membungkus Tubuh Seperti Pocong

Sampailah pada suatu malam, pemilik akun merasa ada yang tak beres dengan G. Terlebih setelah membaca Instagram Story di akun G.

 

Pemilik akun kali ini menolak dan menyadari dirinya telah menjadi korban pelecehan. Meskipun G mengatakan bahwa dia melakukan itu karena sakit, pemilik akun tak peduli.

"Oh ya disclaimer yaa di sini. Gw di sini gak mempermasalahkan orientasi seksual seseorang, mau elu bisex, gay, suka pohon, suka jembatan itu hak elu terserah elu."

"Gw gak homofobia, atau apa lah cuma gw yang straight di sini. Denger godaan2 gitu (ganteng, peluk) dri G***** gw risih malah jijik. Jadi terlepas dari orientasi seksualnya yg gw benci adalah kelakuan dan sifatnya itu!!."

Korban lalu menghubungi seorang teman, dan menceritakan kejadian yang baru menimpanya.

Menurut temannya itu, aktivitas bungkus membungkus seperti pocong atau dibungkus jarik adalah fetish atau kink.

Teman korban memberikan sebuah tautan terkait fetish yang dimaksud, lalu mengirimkannya ke G.

"Dan ampe gw nulis ini gak dibales."

Menurut korban, G hilang bak telan di bumi setelah korban mengirimkan tautan tersebut.

Saat menulis kejadian ini, korban mengaku takut dituntut karena telah mencemarkan nama baik.

"Jadi ke depane aku mohon banget bantuan kalian guys kalo terjadi apa-apa ama gw."

"Jujur gw gak rela bgt sebagai manusia harga diri gw diinjek-injek, diremehkan sedangkan dia enak2 ajah gak dpt balesan dri apa yg dilakukannya. Dan gw juga tkut bertambahnya korban klo gw gak speak up. Jadi yaah ini gw memutuskan untuk speak up guys. Doain gw yaa guyss Pleading face," tulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini